Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah belum juga menetapkan alokasi gas untuk dua proyek pipa gas yaitu proyek Cirebon-Semarang (Cisem) yang dikerjakan oleh Rekayasa Industri (Rekind) dan proyek Kalimantan-Jawa (Kalija) tahap 2 yang akan dikerjakan oleh Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). Padahal kedua proyek tersebut sudah tidak berjalan lebih dari 10 tahun.
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Hari Pratoyo mengatakan proyek Cisem saat ini masih dalam kajian baik kajian terkait suplai gas maupun demand.
Kajian dilakukan kembali atas permintaan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, karena demand untuk proyek pipa gas Cisem hanya sebesar 50 mmcfd.
Padahal sebelumnya BPH Migas menargetkan proyek ini sudah bisa groundbreaking pada Agustus 2018 lalu. "Memang rencananya pada bulan Agustus kemarin untuk di-groundbreaking-kan, tapi setelah diskusi dengan Pak Wamen, coba dikaji kembali untuk demand maupun supply," kata Hari, Selasa (2/10).
BPH Migas sendiri berharap kajian Rekind untuk proyek pipa gas bisa segera rampung pada tahun ini. Kajian tersebut nantinya akan jadi dasar berjalan atau tidaknya proyek Cisem tersebut.
"Nah makanya mau dikaji lagi apakah memang kalau udah ada infrastruktur, demand jalan otomatis, biasanya kan begitu. Kalau bikin jalan ton, baru perkembangan di sekitar jalan tol. Nah ini akan dikaji," imbuh Hari.