Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .
Hal serupa juga dilakukan oleh BNBR selaku pemegak hak proyek pipa gas Kalija. Menurut Hari, proyek Kalija tahap satu telah selesai dibangun oleh BNBR, tetapi proyek Kalija 2 belum juga dibangun karena ada kajian yang tidak sesuai antara suplai dan demand.
Pihak Bakrie & Brothers pun diminta untuk melakukan kajian kembali. Namun Bakrie & Brothers justru sudah memiliki rencana untuk mengubah proyek Kalija tahap 2 menjadi proyek pipa gas di Kalimantan Selatan (Kalsel) saja.
Namun menurut Hari, perubahan proyek tidak bisa dilakukan begitu saja karena ruas proyek pipa gas untuk Kalija sudah ditetapkan oleh pemerintah. "Jadi karena Bakrie memang betul pemenang lelang, tapi kan ruasnya sudah ditetapkan. Kalau di luar ruas tersebut ya tidak bisa, nanti yang lain protes dong," ujar Hari.
Selain itu, Hari juga mengaku BPH Migas belum mendapatkan proposal rencana pengembangan dari Bakrie & Brothers untuk membangun pipa gas di wilayah Kalimantan Selatan. "Nah ini belum diajukan prinsipnya ke BPH migas," katanya.
Dengan permasalah suplai-demand yang belum juga rampung, Hari belum bisa memastikan kelanjutan proyek Cisem dan Kalija Tahap Kedua yang telah "tertidur" selama lebih dari 10 tahun ini. Pasalnya kelanjutan proyek tersebut sangat tergantung pada keberani badan usaha dan pemerintah.
"Seperti Jokowi bikin tol, maju terus juga bisa. Sekarang tinggal ketergantungan keberanian badan usaha maupun pemerintah dalam memberikan kebijakan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News