kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Proyek pipa gas Grissik-PUSRI akhirnya dimulai


Selasa, 29 Agustus 2017 / 22:24 WIB
Proyek pipa gas Grissik-PUSRI akhirnya dimulai


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PT Pertamina Gas (Pertagas) akhirnya memulai pembangunan Pipa Gas Grissik-PUSRI di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI). Groundbreaking dilakukan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar dan dihadiri pula oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Gubernur Sumatera Selatan, Bupati Musi Banyuasin, dan Wali Kota Palembang.

Ruas pipa yang akan dibangun ini nantinya akan mengalirkan gas untuk kebutuhan energi dan bahan baku PUSRI. Pipa Gas Grissik – PUSRI akan dibangun dengan panjang 176 km dan berdiameter 20 inchi dimulai dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI) hingga ke Plant PUSRI di Palembang.

Sumber gas untuk ruas ini adalah dari Lapangan Grissik COPI. Pipa Grissik-PUSRI nantinya akan mengalirkan gas ke PUSRI sebesar 30 MMSCFD di tahun 2018 sebagai early gas dan kemudian bertambah menjadi 70 MMSCFD di tahun 2019.

“Pembangunan pipa gas ini menjadi penting karena akan berpengaruh besar kepada produksi PUSRI yang tentunya akan berdampak pada ketahanan pangan Indonesia. Gas COPI sebesar 70 MMSCFD akan menggantikan beberapa kontrak gas yang akan habis di tahun 2018. Volume Gas sebesar 70 MMSCFD akan dapat menghasilkan urea sebesar 3.000 ton per hari dengan untuk pabrik urea dengan teknologi terbaru", ujar Arcandra dalam siaran pers pada Selasa (29/8).

Direktur Utama PUSRI Mulyono Prawiro mengatakan kebutuhan PUSRI akan gas alam sangatlah besar. Selain sebagai sumber energi, gas juga diperlukan sebagai salah satu bahan baku utama produksi pupuk.

"Kami membutuhkan gas hingga 215 MMSCFD untuk PUSRI IB, PUSRI IIB, PUSRI III, dan PUSRI IV,” ungkap . Dengan dibangunnya ruas baru Grissik-PUSRI maka PUSRI akan memiliki supply gas yang berkelanjutan untuk menjaga produksi pabriknya," katanya.

Pembangunan pipa gas Grissik-PUSRI ditargetkan selesai dalam 11 bulan. Dalam pembangunannya, Pertagas menunjuk Konsorsium PT Rekayasa Industri dan PT Wahanakarsa Swandiri sebagai kontraktor pelaksana proyek dan menggunakan pipa produksi dalam negeri yaitu dari KHI dan Indal.

“Kami pastikan proyek ini selesai sesuai target dan spesifikasi, sehingga pasokan gas untuk PUSRI dapat segera mengalir,” ujar President Director Pertagas Suko Hartono.

Ruas baru ini akan menjadi backbone infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumatera Selatan dikarenakan saat ini pipa eksisting Pertagas di Sumatera Selatan telah terutilisasi maksimal. Ke depannya selain untuk menyalurkan gas ke PUSRI, pipa gas ruas Grissik – PUSRI akan mampu memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, industri dan jaringan gas rumah tangga di Sumatera Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×