Reporter: Petrus Dabu |
JAKARTA. PT Geo Dipa Energi berharap segera merampungkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Patuha Unit 1. PLTP berkapasitas 1x55 mega watt (MW) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini membutuhkan investasi sebesar US$ 144 juta.
Dadang Syarif, Sekretaris Perusahaan Geo Dipa Energi, mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan PLTP telah dilakukan pada Rabu (23/5). "Geo Dipa Energi telah mempercayakan pembangunan PLTP Patuha I kepada konsorsium dengan nama besar dan reputasi internasional," kata Dadang dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (25/5).
Konsorsium yang mengerjakan proyek tersebut adalah Marubeni Corporation dan PT Matlamat Cakera Canggih. Dengan nama besar tersebut, Dadang berharap pekerjaan pembangunan PLTP bisa diselesaikan tepat waktu dengan mutu sesuai.
Dalam kontrak proyek ini mulai dikerjakan pada 16 April 2012 dan ditargetkan beroperasi komersial pada 15 April 2014. Nantinya setrum hasil produksi, sebesar 482 Gigawatt hours (GWh) akan disalurkan melalui jaringan transmisi listrik utama Jawa-Madura-Bali milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dana investasi pembangunan PLTP ini, menurut Dadang berasal dari pinjaman kredit komersial dari PT Bank Negara Indonesia (BNI). Nilai pinjaman ini sebesar US$ 103 juta.
Geo Dipa Energi adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru. Perusahaan yang berdiri pada 5 Juli 2002 ini sebelumnya adalah usaha patungan antara PLN dan Pertamina. Pada Desember 2011, pemerintah mengambil alih mayoritas saham Geo Dipa sebagai hibah dari Pertamina.
Pertamina menghibahkan sahamnya sebesar 67% atau senilai Rp 443,52 miliar atau US$ 44,325 juta ke pemerintah. Sedangkan sisa saham sebesar 33% atau setara Rp 218,475 miliar milik PLN. Perusahaan ini memang didedikasikan untuk memanfaatkan energi panas bumi sebagai sumber utama pembangkit listrik.
Sampai saat ini Geo Dipa Energi telah mengoperasikan PLTP Dieng unit I di Jawa Tengah dengan kapasitas terpasang 1x60 Megawatt (MW). Panas bumi Dieng sendiri memiliki potensi mencapai sebesar 400 MW. Sebagian besar listrik Geo Dipa untuk melayani jaringan transmisi listrik Jawa-Madura-Bali (Jamali).
Dalam situs resmi perusahaan, Geo Dipa Energi mengerjakan setiap tahapan pembangunan pembangkit listrik panas bumi, dari eksplorasi sampai eksploitasi. Pada tahun 2011, perusahaan pelat merah ini menargetkan pendapatan sebesar Rp 150 miliar dari produksi listrik panas bumi di PLTP Dieng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News