kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek PLTS Sedot Dana US$ 125 Juta


Senin, 03 Mei 2010 / 09:32 WIB


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari panel surya (solar cell) berkapasitas 50 megawatt (MW) itu membutuhkan dana US$ 125 juta. Kini, PT LEN Industri yang ditunjuk pemerintah untuk menangani proyek itu sudah menyelesaikan berbagai kajian, mulai rencana induk (master plan), teknologi, serta sisi bisnisnya.

"Semuanya sudah rampung, jadi tinggal diimplementasikan," kata Direktur Utama PT LEN Industri Wahyudin Bagenda .

PT LEN Industri tengah memilih tiga lokasi PLTS, yakni di kawasan Industri Bukit Indah di Cikampek, MM 2100 di Cibitung, Bekasi, dan di LEN Industri.

Ke depan, pemanfaatan solar cell akan semakin berkembang. Sebab, kian banyak yang mulai melirik solar cell sebagai alternatif energi. Perusahaan Listrik Negara (PLN), misalnya, tahun ini akan memulai proyek percontohan alias pilot project PLTS di lima lokasi di Indonesia. Di antaranya di Bunaken, Sulawesi Utara; Wakatobi, Sulawesi Tenggara; Raja Ampat, Papua; dan Derawan, Kalimantan Timur.

Direktur Indonesia Timur PLN Vickner Sinaga mengatakan, pilot project PLTS tersebut dimulai Mei ini. Dia memperkirakan masing-masing PLTS berkapasitas sekitar 50 kilowatt-100 kilowatt. "Mei ini kami akan memasang prototype di Bunaken dengan kapasitas 5 kilowatt," ungkapnya.

Namun, kata Vickner, pemanfaatan energi surya ini masih terkendala mahalnya biaya produksi dan teknologi penyimpanan energi surya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×