Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Proyek listrik 35.000 Megawatt (MW) mulai dibangun. Adalah pengembang listrik swasta, PT Sumber Segara Primadaya yang bakal mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1x1.000 Megawatt di Cilacap, Jawa Tengah pada Juli 2015 nanti.
Sebagai pengembang listrik swasta lama atawa eksisting, Sumber Segara Primadaya sudah mengoperasikan PLTU Cilacap 2x300 MW. Asal tahu saja, PT Sumber Segara Primadaya adalah perusahaan patungan, antara PT Pembangkitan Jawa-Bali (anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara) dengan PT Sumberenergi Sakti Prima.
Saham Pembangkitan Jawa Bali di Sumber Segara Primadaya sebesar 49%, sementara Sumberenergi memiliki 51%. Dalam proyek itu, Sumber Segara Primadaya menunjuk kontraktor engineering, procurement and construction asal China, yakni Chengda Engineering Co. Ltd (Chengda) sejak 5 Juni 2015 lalu.
Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara Adi Supriono menjelaskan, PLTU Cilacap berkapasitas 1x1.000 MW ini merupakan salah satu proyek 35.000 MW yang akan dibangun dalam waktu dekat.
"PLTU Cilacap 1x1.000 MW ini kami targetkan beroperasi komersial 2018 untuk memperkuat pasokan sistem kelistrikan Jawa Bali, khususnya di Jawa bagian Selatan," terangnya kepada KONTAN, Minggu (14/6).
Adi menambahkan, PLTU Cilacap ini rencananya menggunakan teknologi Ultra Super Critical Boiler berbahan bakar batubara low range dengan nilai kalori 4.200 gross as received (GAR). Pembangkit ini juga bisa menggunakan Fluidized Gas Desulphurizaton (FGD) yang didesain untuk beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan.
Sumber Segara sebelumnya telah mengoperasikan PLTU Cilacap 2 x 300 MW dan saat ini juga sedang mengembangkan PLTU Cilacap ekspansi phase 1 sebesar 1x660 MW. Proyek ini akan selesai tahun ini. Proyek PLTU Cilacap 1x 1.000 MW ini adalah ekspansi phase 2," katanya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bagian Humas PLN Sampurno Marnoto menambahkan, perjanjian EPC tersebut ditandatangani Sumber Segarea dengan Chengda di China. Namun Ia bilang, meskipun sudah menandatangani EPC, sampai saat ini PLN belum menandatangani perjanjian harga jual beli listrik alias Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT Sumber Segara Primadaya. "Rencananya PPA akan dilakukan akhir Juni ini, bersama Menteri ESDM Sudirman Said," tandasnya kepada KONTAN, Minggu (14/6). Alhasil diperkirakan pembangunan proyek sudah bisa dimulai Juli 2015.
Sayangnya, Sampurno enggan menyebut nilai investasi PLTU Cilacap tersebut. Meski demikian untuk proyek sebesar itu dengan teknologi yang sama dengan PLTU Batang 2x1.000 MW, ditaksir investasinya sebesar US$ 1,5 miliar atau setengahnya dari investasi PLTU Batang.
ESDM janji tak lama
Sementara itu, Dadan Kusdiana Kepala Pusat Komunikasi Kementerian ESDM menyatakan, untuk tandatangan perjanjian jual beli listrik tidak butuh waktu lama, sebab proyek PLTU Cilacap 1x1.000 MW yang dibangun PT Sumber Segara Primadaya adalah proyek PLTU besar pertama yang akan jalan dibandingkan dengan proyek PLTU lainnya.
"PLTU Cilacap ini kan sifatnya ekspansi, jadi lebih mudah. Lahan sudah ada, akses beres, Amdal lingkungan juga sudah ada. Memang itu tujuan ekspansi pemerintah supaya lebih cepat," kata dia.
Selain itu, lanjut Dadan, dirinya meminta waktu agar bisa menjelaskan lebih rinci beberapa waktu ke depan soal status dari proyek PLTU besar lainnya itu dan progresnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News