kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek Proving Ground IIAPG Dapat Pendanaan Rp 882 Miliar dari JBIC


Rabu, 01 Maret 2023 / 14:39 WIB
Proyek Proving Ground IIAPG Dapat Pendanaan Rp 882 Miliar dari JBIC
ILUSTRASI. Proyek Proving Ground IIAPG Dapat Pendanaan Rp 882 Miliar dari JBIC.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) sebagai konsorsium yang memenangkan tender proyek pembangunan fasilitas uji kelayakan kendaraan (proving ground) mendapat dukungan dana sebesar Rp 882 miliar dari Japan Bank for International Corporation (JBIC). 

Pada Rabu, 1 Maret 2023 di Tokyo, IIAPG dan JBIC telah menandatangani loan agreement yang disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wakil Ketua DPR RI/Korinbang Rachmat Gobel. 

Proyek proving ground adalah milik Kementerian Perhubungan yang didanai melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyek infrastruktur untuk mendukung sektor transportasi dan industri otomotif ini membutuhkan investasi sebesar Rp 2 triliun. Selain mendapat pembiayaan dari JBIC sejumlah Rp 882 Miliar, proyek ini juga akan didanai kerjasama dengan lembaga keuangan swasta lainnya, sehingga total pinjaman nanti akan mencapai total Rp 1,47 triliun.

Proyek ini  mempunyai arti sangat strategis bagi peningkatan kualitas industri otomotif nasional, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor. 

Baca Juga: Mitsubishi Yakin Tren Penjualan Pajero Sport Tetap Stabil pada 2023, Ini Faktornya

“Kehadiran proving ground bertaraf internasional ini bertujuan untuk meningkatkan standardisasi kendaraan yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia, baik dari sisi keamanan (safety), kenyamanan dan ramah lingkungan hidup. Ini sangat penting agar Indonesia bisa mewujudkan potensi  untuk menjadi salah satu produsen otomotif terbesar di dunia,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya hari ini.

Proyek yang akan menjadi salah satu tonggak kerja sama kemitraan Indonesia-Jepang ini melibatkan sejumlah perusahaan nasional, yaitu PT Gobel International, PT Bintang Pradipa Persada, PT Astra Daihatsu Motor, PT Hutama Karya (Persero), serta Toyota Tsusho Corporation dan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) dari Jepang. Proyek ini didukung oleh anggota konsorsium yang memiliki pengalaman dalam membangun dan mengoperasikan proving ground di Indonesia.

Selain itu, proyek ini juga melibatkan konsultan IDIADA Automotive Technology SA., perusahaan global asal Spanyol yang berpengalaman lebih dari 30 tahun dan telah membangun lebih dari 100 fasilitas pengujian kendaraan yang tersebar di 22 negara dari  3 benua: Amerika, Eropa dan Asia, serta mengelola 6 technical center di dunia. Ke 22 negara tersebut adalah AS, Brasil, Spanyol, Jerman, Czech, Inggris, India, China, Belgia, Prancis, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Polandia, Slowakia, Korea Selatan, Swedia, Thailand, Taiwan, Turki, dan Vietnam.

Wakil Ketua DPR RI/Korinbang Rachmat Gobel mengatakan, sebagai bagian dari rangkaian pembangunan infrastruktur untuk sektor transportasi, kehadiran proyek ini sangat strategis bagi pengembangan industri otomotif Indonesia ke depan. Setelah pembangunan terminal khusus otomotif di pelabuhan Patimban yang juga melibatkan kerja sama kemitraan perusahaan Indonesia-Jepang, kehadiran proving ground akan memberikan dorongan yang besar untuk pengembangan industri otomotif nasional. Kehadiran proyek ini juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai basis ekspor berbagai prinsipal otomotif global.

“Kita harus mengapresiasi terobosan pemerintah Indonesia, serta dukungan pelaku industri otomotif dan pemerintah Jepang, untuk bekerjasama dalam mengembangkan proyek strategis ini. Kehadiran proyek ini harus bisa mempercepat transfer teknologi dari Jepang ke Indonesia,” kata Rachmat.

Proyek ini menjadi semakin penting dan strategis untuk semakin mempererat hubungan Indonesia - Jepang. Apalagi pada tahun 2023 ini, kedua negara akan merayakan 65 tahun hubungan Indonesia dengan Jepang.  Serta 50 tahun hubungan ASEAN dan Jepang.

Sesuai dengan kontrak, kerja sama IIAPG dengan Kemenhub akan berlangsung selama 17 tahun, termasuk masa konstruksi yang diperkirakan memakan waktu selama 2 tahun. Biaya investasi dan pemeliharaan sepenuhnya ditanggung oleh IIAPG, sedangkan operasional fasilitas proving ground akan berada di bawah kendali Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Ditjen Perhubungan Darat. 

Baca Juga: Toyota Meraih 1.947 Pemesanan Kendaraan Selama Ajang IIMS 2023

Pengembalian dana investasi menggunakan skema Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment/AP)  dan mendapat jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan, yang khusus didirikan sebagai lembaga penjamin infrastruktur guna mendukung percepatan penyediaan infrastruktur di Indonesia melalui skema KPBU.

Sementara itu, Direktur Utama IIAPG Hiramsyah Sambudhy Thaib di sela-sela acara mengatakan, bahwa pembangunan proving ground ini merupakan proyek bergengsi karena menyangkut fasilitas strategis pengembangan industri otomotif nasional yang modern dan terkait dengan teknologi terkini untuk uji bidang keamanan dan kenyamanan bagi kendaraan, serta dampak lingkungan hidup.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×