kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek tol Jasa Marga masih terhambat pembebasan lahan


Senin, 13 Juni 2011 / 12:03 WIB
Proyek tol Jasa Marga masih terhambat pembebasan lahan
ILUSTRASI. Suasana di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali


Reporter: Maria Rosita | Editor: Test Test

JAKARTA. Beberapa proyek jalan tol milik PT Jasa Marga Tbk masih terhambat pembebasan lahan. Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk, Frans Setiyaki Sunito mengakui bahwa kesulitan dalam membebaskan lahan untuk beberapa proyek tol yang kini digarap Jasa Marga.

Ia mencontohkan, jalan tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) sepanjang 25 kilometer dari Serpong menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Menurut Frans, biaya pembangunan jalan tol tersebut sebenarnya sudah siap. Sayang, pembebasan lahan belum rampung. "Kalau tanah sudah ada jelas akan kami kerjakan hari ini juga, sekitar 18 bulan bisa selesai," ungkap Frans, akhir pekan lalu.

Kendala lahan juga menimpa ruas tol Semarang-Ungaran dan Ungaran-Bawen yang merupakan bagian pertama dan kedua dari proyek jalan tol Semarang-Solo sepanjang 75,7 kilometer (km). Jasa Marga menargetkan, kedua ruas tol itu bisa beroperasi Juli 2011.

Kendati sempat terhambat pembebasan lahan, ruas tol Surabaya-Mojokerto sepanjang 2,3 km kemungkinan besar sudah bisa beroperasi pada tahun ini. Ruas jalan tol ini terbilang strategis karena menghubungkan Bandar Udara Juanda, Surabaya, serta jalan tol Gempol.

Proyek lain yang terhambat lahan adalah ruas tol Gempol-Pandaan sepanjang 14 km. Jika pembebasan lahan tersebut sudah tuntas, dalam waktu dekat pembangunan proyek tol tersebut bisa segera berlangsung.

Menurut Frans, dampak keterlambatan itu bisa mengakibatkan perhitungan biayanya berubah kalau baru bisa dilaksanakan tahun 2012. Namun, Jasa Marga sudah menyiapkan dana hingga Rp 25 triliun untuk ekspansi tol sampai 2012 dan juga mencadangkan Rp 15 triliun untuk proyek di luar rencana.

Tapi menurut Frans, percuma juga "Uang ada sementara tanah enggak ada, tetap saja menghambat namanya, padahal sistem transportasi kita buruk sekali," kata Frans.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Ahmad Ghani Gazali tak menampik kendala lahan menghambat pengerjaan proyek tol. Menurutnya, ha pir semua proyek tol tahun ini merupakan kelanjutan tahun lalu. "Pengerjaannya lamban karena pembebasan lahannya juga susah," kata Ghani.

Beberapa proyek tersebut adalah ruas tol Surabaya-Mojokerto, Semarang-Ungaran dan ruas tol Cinere-Jagorawi. "Meski masih menyisakan permasalahan, semua proyek tol ini tetap berjalan," ungkap Ghani. Khusus ruas Surabaya-Mojokerto, kemungkinan akhir tahun ini selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×