kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Wijaya Karya (WIKA) di Dubai tidak terdampak ketegangan AS-Iran


Kamis, 09 Januari 2020 / 15:39 WIB
Proyek Wijaya Karya (WIKA) di Dubai tidak terdampak ketegangan AS-Iran
ILUSTRASI. Wijaya Karya memantapkan ekspansinya ke benua Afrika.


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi berpelat merah, PT Wijaya Karya Persero Tbk (WIKA) menyebut proyek yang berjalan di kawasan Timur Tengah sampai saat ini tidak terdampak ketegangan politik antara Iran dengan Amerika Serikat (AS).

Sebagai informasi, minggu lalu AS meluncurkan rudal ke arah Bandara Internasional Irak dan menewaskan Jenderal Qasem Soleimani. Aksi tersebut memicu Iran melancarkan serangan balas dendam.

Baca Juga: Tahun 2020, Wijaya Karya Tbk (WIKA) anggarkan belanja modal Rp 11,5 triliun

Corporate Secretary PT Wijaya Karya Persero Tbk Mahendra Vijaya menjelaskan pihaknya mengembangkan proyek perumahan Sheikh Zayed Housing Program, Ras Al Khaiman dan Indonesia Pavilion Dubai Expo 2020 di Dubai, Uni Emirat Arab.

"Proyek WIKA berada di Dubai, sampai saat ini masih berlanjut dan tidak terdampak ketegangan AS dan Iran. Namun kami tetap monitor situasinya dan selalu berkoordinasi dengan kedubes RI di negara setempat,"ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (9/1).

Ia melanjutkan, saat ini WIKA sedang beroperasi di sembilan negara, yakni tiga negara di Afrika, satu di Timur Tengah, dan lima di daerah Asia Pasifik. Total nilai kontrak dari proyek yang sedang berjalan ini, diestimasi bernilai lebih dari Rp7 triliun.

Sementara tahun 2020, WIKA menyasar beberapa proyek baru di Taiwan, Filipina, Tanzania, dan negara-negara Asia Pasifik dengan potensi pasar lebih dari Rp10 triliun. 

Wijaya Karya menargetkan setidaknya bisa mengantongi Rp 5,1 triliun dari proyek-proyek tersebut.

Baca Juga: Wow, kontrak baru WIKA di 2019 capai Rp 8,3 triliun

"Salah satu proyek yang kami bidik adalah proyek pengembangan bandara Taipei, Taiwan. Ini masih tender," tambahnya.

Mahendra menyebutkan, tahun ini menargetkan bisa meraih total kontrak dari proyek-proyek luar negeri sebesar Rp 5,18 triliun. Sedangkan capex yang disiapkan untuk modal kerja adalah senilai Rp 11,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×