kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

PT Adaro mengembangkan bisnis energi terbarukan


Senin, 08 Maret 2021 / 20:58 WIB
PT Adaro mengembangkan bisnis energi terbarukan
ILUSTRASI. Kantor Pusat PT. Adaro Energy Tbk (ADRO) di Menara Karya, Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (26/01). KONTAN/Baihaki/26/01/2017


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah negara mulai melakukan transisi energi ke energi terbarukan. Pemerintah sendiri sudah menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 31% pada 2030. Perusahaan energi pun terus memacu bisnis terbarukan ini.  

Salah satunya PT Adaro Indonesia yang juga sudah mulai mengembangkan proyek energi terbarukan. Direktur Pemasaran PT Adaro Indonesia Hendri Tan mengatakan perusahaannya sudah mulai mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya. Salah satunya di wilayah Kalimantan Selatan. PT Adaro juga mendukung penggunaan energi yang ramah lingkungan.

“Jadi ada beberapa wilayah yang kami explore, saat ini penerapannya di beberapa daerah sudah berjalan. Kami juga mempunyai pembangkit listrik tenaga uap yaitu Bimasena Power Indonesia. Ini merupakan salah satu PLTU terbesar di Asia Tenggara,” kata Hendri dalam webinar Future Energy Tech and Innovation Forum yang diselenggaraka Katadata pada sesi The Future of Coal?, Senin (8/3).

Ia menambahkan, PLTU tersebut menggunakan teknologi boiler ultra supercritical yang terbukti aman dan ramah lingkungan.  Selain mulai mengembangkan energi terbarukan, PT Adaro Indonesia juga mengekspor batu bara yang lebih ramah lingkungan. Selama 20 tahun terakhir, kata Hendri, PT Adaro Indonesia mengekspor environmental friendly coal ke sejumlah negara.

“Batubara ini lebih ramah lingkungan karena kandungan polutannya rendah, sulfur rendah dan juga abu rendah. Ini yang menjadi alasan batubara produksi Adaro itu disukai oleh pembeli. Selama ini negara yang rutin membeli batubara ramah lingkungan itu adalah Jepang dan Hongkong,” jelas Hendri.

Ia mengungkapkan, batubara akan tetap menjadi sumber energi yang diperlukan meski mulai dikembangkan energi terbarukan. Karena, saat ini energi terbarukan belum kompetitif dari segi komersial. Kata Hendri, perlu waktu 10-20 tahun agar harga energi terbarukan bisa kompetitif. Karena itu, batubara akan tetap memegang peranan penting dan dibutuhkan di masa yang akan datang.

Berdasarkan data dari WoodmacKenzie batubara masih menjadi sumber energi yang ekonomis. Pada 2030, menurut laporan itu, harga batubara akan lebih murah dibandingkan gas dan setara dengan angin. Hanya solar yang lebih murah dibandingkan harga batubara. Hendri menambahkan, konsumsi enerfgi pada 2020 turun karena pandemi. Namun, sejumlah kalangan memrediksi pada 2021 konsumsi energi akan kembali naik seiring dengan mulai pulihnya sektor industri di sejumalh negara.

“Secara fundamental jangka panjang, batubara masih dibutuhkan khususnya negara di Asia Selatan dan juga negara berkembang di Asia Tenggara. Permintaan batubara di China contohnya meningkat pada 2016-2020. Ini membuktikan bahwa batubara tetap dibutuhkan untuk mendukung sektor industri dan pertumbuhan negara tersebut,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×