Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dahana berhasil membukukan pendapatan hingga Rp 1,9 triliun pada tahun 2021. Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahun Buku 2021 Defend ID, Holding BUMN Industri Pertahanan untuk yang pertama kalinya pada Rabu, 29 Juni 2022.
Mengutip keterangan resmi Defend ID pada Jumat (1/7), RUPS kali ini memiliki beberapa agenda di antaranya, mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Konsolidasian Perseroan, persetujuan Laporan Tahunan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta pengesahan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) Tahun Buku 2021.
RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham seri A yang dikuasakan kepada Pemegang Saham Liliek Mayasari selaku Asdep Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN RI dan Pemegang Saham Seri B, yaitu Direktur Utama PT Len Industri (Persero ) Bobby Rasyidin dan seluruh jajaran Direksi PT Len Industri (Persero).
Direktur Utama PT DAHANA Wildan WIdarman menyampaikan, meski masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19 dengan segala variannya, DAHANA berkomitmen untuk tetap mempertahankan kinerja unggul sehingga mampu menaikkan pendapatan hingga 16,5% dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Gelar Rakor Perdana, DEFEND ID Siap Realisasikan 8 Program Strategis
"Kontribusi terbesar didapat dari lini bisnis drilling dan blasting yang mencapai 49,3% dari total pendapatan atau senilai Rp 937,8 miliar,” ujar Wildan, dalam keterangannya.
Dahana juga mencatatkan peningkatan total aset sebesar 18,7%, dengan liabilitas 36,5% dan ekuitas sebesar 6,4% dari tahun buku 2020.
Dari sisi investasi, lanjutnya, pada tahun 2021 lalu, Dahana telah merealisasikan sebanyak Rp 506,6 miliar untuk membangun Pabrik Ammonium Nitrat (AN) dan Pabrik Elemented Detonanor.
Sementara itu, Dewan Komisaris Dahana yang diwakili oleh Rina Moreta, mengapresiasi kinerja unggul yang dipertahankan perusahaan, dengan sumber daya manusia yang didominasi oleh generasi milenial (68%).
Menurutnya, Dahana mampu mencatat skor Key Performance Indicator (KPI) di angka 82,93, dan memberikan kontribusi kepada negara berupa pajak dan bea masuk sebesar Rp 206,14 miliar.
Baca Juga: Holding Defend ID Ajukan PMN Sebesar Rp 3 Triliun untuk 4 BUMN
"Manajemen juga perlu terus mengupayakan peningkatan harga jual serta efisiensi khususnya harga pokok penjualan melalui terobosan baru maupun pemanfaatan teknologi yang tepat, guna meningkatkan produktivitas," ujar Rina.
Sementara itu, pada tahun 2021, program TJSL Dahana melaporkan telah menyalurkan sebanyak Rp 1,6 miliar untuk program Pendanaan UMK, serta Rp 1,6 miliar untuk program Bina Lingkungan dengan rincian pada pilar pembangunan ekonomi sebesar Rp 177 juta, pembangunan sosial Rp 1,2 miliar, pembangunan lingkungan, Rp 103 juta, serta pembangunan hukum dan tata kelola sebesar Rp 124 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News