Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID. JAKARTA. PT Rekayasa Industri (Rekind) yang tergabung dalam konsorsium RRE (PT Rekayasa Industri, PT Rekayasa Engineering dan PT Enviromate Technology International) memulai Proyek Pembangunan RDMP RU VI – Balongan Phase-1 : CDU Light Distillate Section Upgrading Project.
Dimulainya pelaksanaan proyek milik PT Pertamina (Persero) itu ditandai dengan Groundbreaking Ceremony di lokasi Proyek Pertamina RU Balongan VI, Indramayu, Jawa Barat, Senin (22/2). Disaksikan langsung oleh Direktur Utama Infrastruktur Proyek PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Suwahyanto, Project Coordinator KPI Aris Suparto, General Manager RU VI Hendri Agustian beserta Tim Manajemen dan Executive Vice President (EVP) Commercial Rekind Bambang Sadewo.
Inovasi, kreatifitas dan pengalaman perusahaan pelat merah di bidang Engineering, Procurement, Construction dan Commisioning (EPCC) dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional kembali diasah. “Keterlibatan Rekind di proyek ini merupakaan kebangaaan yang luar biasa bagi kami. Inovasi dan pengalaman yang terus kami optimalkan selama 40 tahun, kembali memperoleh kepercayaan besar, terutama dalam proyek-proyek strategis nasional. Dengan kepercayaan ini, Rekind akan terus berupaya memberikan yang terbaik sebagai bentuk komitmen dan dukungannya terhadap pemerintah dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional,” ujar Direktur Utama Rekind Alex Dharma Balen dalam keterangan resmi, Rabu (24/2).
Dalam proyek ini, tugas yang diemban RRE lebih menekan pada upaya peningkatan kapasitas Light Distillate Section dari 125 MBSD menjadi 150 MBSD. Selain itu fokus dalam meningkatkan fleksibilitas CDU untuk memproses minyak mentah campuran berat (Heavy Mix Crude) ataupun minyak mentah ringan (Lighter Crude Oil). Melalui revamping ini atau peningkatan kapasitas produksi minyak dan fleksibilitas, kilang RU VI Phase-1 akan meningkatkan ketahanan energi nasional.
“Begitu tinggi dan strategisnya proyek ini, membuat Rekind yang tergabung dalam konsorsium RRE untuk terus berupaya menjaga dan meningkatkan kolaborasi produktifnya, sehingga target-target yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik,” tambah Alex. .
Kinerja dan komitmen Rekind dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas melalui pengerjaan proyek terus dimaksimalkan dengan baik. Tidak sedikit karya-karya yang dilahirkan mampu mencapai target yang ditentukan dengan baik. Dengan komitmen ini, tidak heran jika banyak stakeholders yang mengapresiasi kinerja Rekind.
Sejauh ini Rekind juga memiliki track record kerja yang baik dalam pengerjaan sejumlah proyek milik PT Pertamina (Persero), seperti Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro, Jawa Timur. Proyek yang dikelola PT Pertamina EP Cepu merupakan proyek strategis nasional yang memiliki kapasitas produksi sales gas sebesar 192 MMSCFD.
Pada Desember 2018 Rekind juga dipercaya PT Pertamina (Persero) untuk mengerjakan proyek kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur, sebagai upaya mewujudkan ketahanan energi di Tanah Air.
Oleh Pertamina Rekind juga dipercaya sebagai consortium leader pelaksana pembangunan proyek Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPCIC) Subsea Pipeline (SPL) and Single Point Mooring (SPM) dan Flushing System Facilities yang berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Rekind juga terlibat dalam Proyek Langit Biru Balongan (Blue Sky Project) yang bertujuan untuk membangun pabrik pengolahan minyak yang memproduksi bahan bakar ramah lingkungan.
Selain itu, bersama dengan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Rekind jugamengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lhendong 5 & 6 di Tomohon, bahkan berhasil menyelesaikan beberapa fasilitas PLTP dengan predikat ahead schedule seperti PLTP Kamojang 5 lebih cepat dari target yang telah ditentukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News