kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

PT Timah Prioritaskan Proyek di Dalam Negeri


Selasa, 16 September 2008 / 21:58 WIB
PT Timah Prioritaskan Proyek di Dalam Negeri


Reporter: Hikmah Yanti | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Timah Tbk (Timah) akhirnya membatalkan beberapa rencana ekspansi bisnisnya ke luar negeri. Tahun ini, perusahaan timah itu bakal lebih fokus pada proyek baru di dalam negeri.

Manajemen membatalkan rencana akuisisi perusahaan tambang di Darwin, Australia, karena jumlah cadangan timahnya terlalu kecil. Awalnya, cadangan timah diperkirakan sebesar 50 juta ton. Tapi, diteliti lagi potensinya, ternyata cadangannya cuma 11.000 ton. "Jumlah segitu masih relatif kecil bagi perusahaan," kata Wachid Usman, Direktur Utama PT Timah.

Kalau saja harga komoditas timah terus meninggi, mungkin Timah bisa punya pertimbangan lain. Tapi, belakangan ini, harga komoditas pertambangan cenderung turun. Akibatnya, cukup berisiko jika memaksakan ekspansi dengan cadangan tipis.

Walhasil, Timah memutuskan menunda dulu rencana ekspansi ke negeri Kanguru itu. "Rencana akuisisi proyek tambang timah di Australia kami nyatakan batal sementara,” tandas Wachid, Selasa (16/9).

Selain masalah cadangan yang kecil, menurut Wachid, perlu banyak pertimbangan sebelum memutuskan membuka lokasi tambang di Australia. Selain menyangkut biaya operasi dan produksi yang tinggi, kendala cukup besar muncul dari lingkungan sekitar dan peraturan negara itu. "Ini bisa menjadi kendala pengembangan bisnis PT Timah nantinya," katanya.

Meski begitu, Timah tidak begitu saja menghentikan rencana ekspansi bisnisnya di negara lain. PT Timah tetap mengincar beberapa lokasi pertambangan  lepas pantai di China, Vietnam, dan Myanmar. Cuma, saat ini Timah memilih menahan dulu nafsu ekspansi. Timah lebih memprioritaskan pengamanan target penjualan timah sebesar 60.000 ton hingga akhir tahun. “Kami ingin lebih konsentrasi ke dalam negeri dulu," tutur Wachid.

Tadinya, untuk modal ekspansi tadi, PT Timah akan mendapat kucuran kredit dari beberapa bank nasional. Sebanyak Rp 1,8 triliun dari Bank Mandiri dan dari beberapa bank pelat merah lain sebesar Rp 2,2 triliun. "Kami sudah mendapat komitmen kredit sebesar Rp 4 triliun. Itu semua belum dicairkan," ujar Wachid.

Arah ekspansi Timah tahun ini adalah membangun tiga perusahaan baru senilai Rp 437,5 miliar. Di antaranya, pabrik pemurnian aspal dengan kapasitas produksi 120.000 ton di Buton, Sulawesi Tenggara senilai Rp 265 miliar. Pabrik ini diperkirakan beroperasi tahun 2009.

Proyek kedua adalah pabrik soder timah di Kondur, Kepulauan Riau senilai Rp 36,5 miliar. Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap persiapan lahan dan diharapkan bisa selesai akhir 2008 atau awal 2009. Proyek ketiga adalah pabrik tin chemical berkapasitas 120.000 ton di Bangka. Pabrik senilai Rp 136 miliar itu mulai beroperasi tahun 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×