kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PT Timah (TINS) siapkan US$ 80 juta untuk bangun smelter baru


Selasa, 27 Agustus 2019 / 14:26 WIB
PT Timah (TINS) siapkan US$ 80 juta untuk bangun smelter baru
ILUSTRASI. Tambang timah PT Timah Tbk


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) tengah mengembangkan bisnis melalui beberapa proyek. Emiten anggota Kompas100 juga tengah menyiapkan anggaran sekitar US$ 80 juta untuk pembangunan smelter baru.

Direktur Keuangan PT Timah, Emil Ermindra menyampaikan sekarang perusahaan tengah membangun smelter baru dengan teknologi ausmelt.

Baca Juga: BBJ bersama perusahaan BUMN luncurkan pasar fisik timah

Ia bilang, pabrik pemurnian konsentrat atawa smelter ini dibangun di Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Per Agustus 2019 progres pembangunannya sudah mencapai 16%.

"Jadi untuk smelter ausmelt mudah-mudahan selesai pada akhir 2020 dan mulai beroperasi 2021," ujarnya pada saat paparan publik, Selasa (27/8).

Emiten ini menargetkan dapat mengoperasikan pabrik itu pada semester 2 2021. Guna membangun smelter tersebut emiten berkode saham TINS ini membutuhkan dana sekitar US$ 80 juta.

Awalnya, sumber dana akan diambil dari hasil penerbitan surat utang. Sebagai informasi beberapa pekan lalu mereka menerbitkan surat utang.

Namun saat ini mereka tengah melakukan penjajakan pendanaan lain melalui pinjaman. Ia mengaku mendapat dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan ekspor impor asal Finlandia. Nantinya teknologi ausmelt ini juga akan dipasok dari Finlandia.

Baca Juga: Ibukota di Kaltim ancam penambangan batubara, Indika: Kami punya tambang di Paser

Lebih lanjut ia berharap bisa meneken perjanjian kepastian untuk pembiayaan proyek tersebut pada September. "Mereka baru datang September, mudah-mudahan (bisa ditandatangan September)," imbuhnya.

Pabrik pengolahan ini bakal memiliki kapasitas produksi sebesar 45.000 ton hingga 46.000 ton per tahun. Adapun kelebihan dari pabrik pengolahan dengan teknologi ausmelt ini lebih ramah lingkungan dan bisa mengolah bijih berkadar rendah, serta biaya bahan bakar yang lebih sedikit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×