Sumber: Ilustrasi | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III mengaku sudah menghabiskan Rp 3 triliun untuk mengembangkan kawasan industri hilir Sei Mangke.
Achmad Manggabarani, Komisaris Utama PTPN III mengatakan, dana itu untuk investasi membangun infrastruktur dan pabrik pengolahan kelapa sawit.
"Kami sudah membangun kawasan Sei Mangke sejak 2011 lalu, sekarang kami sedang mempersiapkan jalur kereta api untuk ke pelabuhan," kata Achmad saat dihubungi, Rabu (6/2).
Ia menjelaskan, selain membangun infrastruktur pembangunan sarana jalan dalam kawasan, PTPN III juga membangun pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBS).
Sementara untuk jalur kereta api, PTPN III akan bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia. Adapun panjang jalur kereta api yang dibangun di kawasan Sei Mangke adalah 2,95 kilometer dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp 54 miliar.
Tahun lalu, PTPN III membangun pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 75 ton tandan buah segar (TBS) dan pabrik kernel oil (PKO) dengan kapasitas 400 ton. "Selain itu kita juga membangun tangki timbun untuk kelapa sawit," kata Achmad.
Menurut Achmad, pengembangan kawasan hilir Sei Mangke memang terlambat. Hambatannya karena penyelesaian Hak Guna Usaha (HGU) di atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL).
Menurut Achmad, penyelesaian baru selesai pada dua bulan lalu setelah rencana tata ruang wilayah tersebut selesai.
"Investor sudah mulai lagi, yang akan masuk pertama kali adalah Unilever, mereka sudah memasuki tahapan pembebasan lahan," kata Achmad.
Masuknya PT Unilever ke Sei Mangke akan membuat kawasan hilir Sei Mangke dilirik oleh investor lainnya. "Karena dia perusahaan asing yang punya daya tarik tersendiri," kata Achmad.
PT Unilever Oleochemical Indonesia diperkirakan akan berinvestasi sebesar Rp 2,45 triliun di atas lahan seluas 27,39 hektare (ha).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News