Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN VIII) optimis target produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 266.000 ton dapat terealisasi. Hingga periode Januari-Mei 2012 ini, produksi TBS PTPN VIII sudah mencapai hampir separuhnya atau sebanyak 109.850 ton.
Sekretaris Perusahaan PTPN VIII Gunara mengatakan, produksi TBS selama Januari-Mei 2012 ini naik 150% dibandingkan tahun lalu. "Kenaikan produksi ini karena faktor cuaca," katanya akhir pekan lalu.
PTPN VIII memiliki lahan seluas 20.000 hektar (ha). Dari jumlah tersebut, seluas 17.268 ha merupakan lahan yang sudah tertanami. "Tahun ini, kami menambah tambahan lahan tertanam sebanyak 626 ha," kata Gunara.
Seluruh lahan perkebunan sawit milik PTPN VIII berada di Jawa Barat, seperti di daerah Banten, Sukabumi, Bogor dan Subang. Meskipun bukan komoditas utama, Gunara bilang, potensi perkebunan sawit di Jawa masih cukup besar. Sekedar informasi, komoditas unggulan PTPN VIII adalah teh dan karet.
Seiring dengan produktifitas tanaman sawit, PTPN VIII saat ini sedang membangun pabrik baru yang berlokasi di Cikasungka, Bogor. Gunara memperkirakan, pabrik kedua yang dibangun sejak akhir tahun 2011 dengan kapasitas produksi mencapai 40 ton per hari tersebut dapat dioperasikan pada akhir tahun ini. Saat ini PTPN VIII mengandalakan satu pabrik pengolahan kelapa sawit di Kertajaya Banten, dengan kapasitas sebanyak 60 ton per hari.
PTPN III juga berniat meningkatkan produksi minyak kelapa sawit sebesar 2,5% dibandingkan tahun lalu menjadi 720.000 ton. Untuk mencapai target ini, PTPN III telah melakukan program intensifikasi lahan. "Kami menargetkan intensifikasi lahan 2,5%-5% per tahun," kata Ahmad Manggabarani, Komisaris PTPN III.
Luas lahan produktif perkebunan kelapa sawit yang dimiliki PTPN III termasuk tinggi. Pasalnya dari total luas lahan yang dimiliki tersebut, 73.878 ha merupakan lahan yang berusia 4 tahun hingga 25 tahun, sedangkan sisanya sekitar 27.000 ha merupakan lahan yang belum menghasilkan.
Saat ini produktifitas TBS PTPN III rata-rata 23,5 ton per ha atau akan menghasilkan sekitar 5 ton CPO. Dengan adanya intensifikasi lahan tersebut, diharapkan tahun 2018 mendatang produktivitasnya meningkat menjadi 25 ton per ha, atau sebanyak 6,25 ton CPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News