Reporter: Aurelia Lucretie | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Mohammad Abdul Ghani meminta agar pemerintah tidak mengimpor gula dulu hingga petani mencapai target produksi gula yang telah ditetapkan.
"Sebelum produktivitas petani mencapai 8 ton, tolong kami dilindungi jangan masuk gula impor yang kalau gula impor masuk gila-gilaan kami mati dan petani tidak bisa memperbaikinya agronominya," ujar dia di Rapat DPR, Selasa (25/6).
Namun, dia menjamin kalau produktivitas petani sudah mencapai 8 ton, maka sudah mampu bersaing dengan gula impor. Abdul menambahkan, apabila produksi gula dapat mencapai target, pemerintah tidak perlu mematok harga gula terlalu tinggi seban HPP petani juga akan turun ke Rp 6.300.
"Kalau Rp 6.300 mungkin tidak perlu dibeli sekarang Rp 14.500, kemahalan Pak. Kalau kemahalan kasian konsumen," tambahnya.
Baca Juga: Musim Giling Tebu Tiba, Amuk Harga Belum Reda
Menurut dia, saat produktivitas naik ke angka 8 ton, harga pembelian yang ideal adalah Rp 12.000 sehingga petani lebih sejahtera sekaligus konsumen juga tidak akan keberatan.
Dia turut mengemukakan kalau kini kepercayaan petani gula terhadap PTPN meningkat. Sebab PTPN mendampingi petani dalam penjualan produk .
"Ketika harga turun kami tahan, kami tidak menjual produk (petani) kami," ujarnya. Sehingga kini rata-rata harga gula sudah sesuai harga acuan yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 14.500.
Baca Juga: Ini Kunci Utama untuk Mencegah Diabetes Melitus Menurut Kemenkes
Oleh karena itu, dia bilang, pihaknya mencanangkan pembentukan organisasi PTPN yang khusus menangani soal tebu rakyat dari mulai perencanaan, penanaman, hingga penebangan. Sebelumnya, badan semacam ini belum pernah dibentuk.
"Menurut kami isu gula di Indonesia itu bukan isu pabrik dan bukan isu varietas, tapi isu bagaimana petani menanam tebunya dengan kultur teknis yang benar. Kami telah, kami berharap Komisi VI dapat mengunjungi proses tebang di Jawa Timur," ujarnya.
Dengan kontrol penuh, kata dia, produksi gula bisa mencapai 18 ton. Sehingga, PTPN juga optimis untuk meningkatkan target produksi gula bukan hanya 8 ton namun menjadi 10 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News