Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tak mau ketinggalan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain yang masuk ke bisnis jalan tol, PT Pembangunan Perumahan Tbk semakin getol mengoptimalkan bisnis bidang infrastruktur tersebut. Supaya lancar, perusahaan pelat merah ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure) senilai Rp 1,26 triliun.
Emiten Bursa Efek Indonesia berkode PTPP ini berharap bisa menggarap bisnis jalan tol lebih optimal. "Anggaran tersebut untuk menggarap bisnis jalan tol baik yang sudah diperoleh maupun yang masih proses tender," ujar Agus Purbianto, Direktur PT Pembangunan Perumahan Tbk kepada KONTAN, Jumat (24/2).
Tahun ini, perusahaan tersebut akan menggarap enam ruas jalan tol sekaligus. Salah satunya adalah ruas jalan tol Manado-Bitung sepanjang 39 kilometer (km). Untuk menggarap proyek tersebut, PTPP membentuk perusahaan patungan dengan sekondandari sesama BUMN, yakni PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan nama PT Jasa Marga Mana Bitung.
Berikutnya ada proyek jalan tol ruas Pandaan-Malang dengan panjang 38 km. Ini digarap bersama Jasa Marga dan PT Sarana Multi Infrastruktur.
Lantas ada proyek ruas jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuwan (Cisumdawu) sepanjang 60 kilometer (km). Emiten tersebut baru saja memenangkan tender lelang bersama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Waskita Tol Road, PT Brantas Abipraya dan PT Jasa Sarana.
Baru-baru ini, PTPP juga sudah mengantongi kontrak pengelolaan ruas jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83,9 km. PTPP keluar sebagai pemenang proyek tersebut bersama dengan Wijaya Karya dan PT Kawasan Industri Jababeka.
Masih incar yang lain
Untuk menggarap proyek, perusahaan ini bersama dengan Wijaya Karya dan PT Jababeka Infrastruktur, perusahaan terafiliasi dengan PT Kawasan Industri Jababeka, membentuk anak usaha bernama PT Wijaya Karya Serang Panimbang. Di perusahaan patungan tersebut, PTPP memegang porsi saham 15% atau sekitar Rp 238 miliar. "Untuk proyek Serang-Panimbang, kami akan mulai membangun pada kuartal I tahun depan," jelas Aguns.
PTPP juga akan memulai pembangunan beberapa ruas jalan tol pada tahun ini. Misalnya ruas jalan tol di wilayah Jabodetabek yakni Depok-Antasari. Serta masih ada dua ruas jalan tol lagi yakni ruas Medan-Kualanamu serta ruas jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar.
Meski sudah mengantongi beberapa ruas jalan tol, PT Pembangunan Perumahan Tbk masih terus berupaya memperbanyak portofolio bisnis ini. Menurut Agus, pihaknya kini tengah mengincar tiga ruas jalan tol lain. Bila ditotal, ketiga ruas jalan tol tersebut memiliki panjang sampai 92 km.
Sayang, Agung tidak merinci tiga ruas jalan tol incaran tersebut, termasuk lokasi persis ketiganya. Yang jelas, "Saat ini kami masih proses tender," klaimnya.
Lewat serangkaian aksi bisnis tersebut, manajemen PTPP berharap, kontribusi bisnis jalan tol pada tahun ini bisa sama dengan tahun lalu. Bila tahun lalu bisnis kontraktor jalan tol bisa berkontribusi 12% dari total pendapatan 2016 yang tercatat Rp 16,45 triliun, maka tahun ini, PTPP berharap besaran kontribusi yang sama dari total pendapatan.
Sejatinya, kontribusi bisnis dari bidang jalan tol ini bisa lebih besar. Maklum, perusahaan ini juga tengah mengincar pendapatan berulang dari bisnis kelolaan jalan tol. "Namun kami belum mendapat kontribusi dari recurring income, karena jalan tol (yang kami kelola) belum beroperasi," tutur Agus.
Meski begitu, dari bisnis lain, seperti konstruksi serta properti, PTPP menargetkan tahun ini bisa mencatatkan pertumbuhan hingga 50%. Artinya PTPP membidik pendapatan sekitar Rp 24 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News