kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,97   9,38   1.05%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTPP raup kontrak baru sekitar Rp 21,6 triliun dalam tujuh bulan


Kamis, 16 Agustus 2018 / 19:09 WIB
PTPP raup kontrak baru sekitar Rp 21,6 triliun dalam tujuh bulan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa PT PP Tbk (PTPP) dalam mengejar proyek-proyek baru terbilang cukup bagus jika dibandingkan dengan saudara-saudaranya sesama kontraktor pelat merah.

Hingga akhir Juli 2018, PTPP telah berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 21,6 triliun. Capaian tersebut hampir mirip dengan performa mereka di periode yang sama tahun 2017 lalu.

Namun, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan tahun ini, realisasi kontrak baru selama Januari-Juli tersebut baru 44%. Tahun ini, PTPP membidik kontrak anyar sebesar Rp 49,1 triliun.

PTPP masih sangat optimis bisa mencapai target tahunan tersebut. Agus Samuel Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP mengatakan, pihaknya akan banyak menggeber proyek baru di bulan Agustus ini. "Kami sangat optimis target tercapai. Semua sektor kita geber," ujarnya pada Kontan.co.id, Kamis (16/8).

Di bulan Agustus ini saja, PTPP sebetulnya sudah berhasil mendapatkan beberapa kontrak baru sehingga kalau dihitung-hitung capaian kontrak anyar mereka hingga hari ini sudah lebih di atas Rp 22 triliun.

Salah satu proyek yang didapat di Agustus ini adalah pembangunan jalan akses Patimban sepanjang 8,2 kilometer (km). Proyek ini didapat dari Kementerian PUPR lewat konsorsium Shimizu dan Bangun Cipta Konstruksi. Nilai pekerjaan konstruksi Rp 1,12 triliun dan akan diselesaikan selama 18 bulan.

Sepanjang tahun ini, PTPP sudah banyak mendapatkan kontrak baru dari sektor infrastruktur. Sebelumnya, mereka juga sudah dapat kontrak Rp 1,02 triliun dari pembangunan Pelabuhan Patimban tahan pertama. Proyek pelabuhan itu juga didapat melalui konsorsium bersama PT Wijaya Karya Tbk dan tiga perusahaan Jepang yaitu Penta Ocean, Toa dan Rinkai.

PTPP mendapatkan porsi 18% atau senilai Rp 1,02 triliun dalam konsorsium tersebut, lalu 12% dimiliki WIKA dan 70% selebihnya dimiliki ketiga perusahaan Jepang tersebut. Adapun total investasi tahap pertama itu senilai Rp 6,5 triliun dan ditargetkan rampung pada 2019.

Proyek Pelabuhan Patimban ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional dan secara keseluruhan akan membutuhkan investasi Rp 43,3 triliun. Pembangunanya akan dibagi dalam tiga tahap. Fase pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU).

Selain itu, kontrak baru yang didapatkan PTPP berasal dari proyek Bendungan Bener Kabupaten Purworejo Rp 624,8 miliar, Jalan Akses Patimban Rp 205 miliar, Persiapan pengelolaan dan pembangunan infrastruktur Bandara Kulonprogo Rp 261,4 miliar, Jembatan Pendekaran Holtekamp Rp 329,2 miliar, Mall The Laves Sungkono Rp 241,8 miliar, Lovin Apartemen Jatinangor Rp 140,5 miliar, Begawan Malang Rp 285 miliar.

Kemudian Tank Terminal fase II Rp 1,53 triliun, perluasan Apron Bandara Ngurah Rai Rp 1,36 triliun, Hotel Mandalika Paramonut Rp 850 miliar, Universitas Negeri Malang Rp 359,6 miliar, Bandara Syamsudi8n Noor Rp 559,8 miliar, Runway 3 Bandara Sukarno Hatta Rp 726,4 miliar, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×