Reporter: Maria Rosita | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pemerintah DKI Jakarta resmi menutup ruas Jalan Satrio menuju Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu (12/9) ini. Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo, jalan yang ditutup ada sekitar 150 meter.
Hal ini dilakukan untuk menyiapkan pemasangan gelagar (balok jembatan) setinggi 20 meter di ruas itu. Pemda menargetkan pengerjaan tuntas November 2011. Kendati makan waktu, Ery optimistis penuntasan memberi nilai lebih ruas tersebut.
Ery memaparkan fondasi jalan tersebut memiliki enam tiang (kaki). Kalau tinggi balok yang diisi nanti tinggal dua meter, akses Satrio - Rasuna Said bisa kembali dilintasi kendaraan.
Memang, penutupan jalan memaksa pengendara melintasi jalur alternatif. Namun, menurut Ery, pemda telah menggantinya dengan ruas alternatif. "Kendaraan tinggal lurus, tidak masuk underpass, langsung ketemu Rasuna Said lagi," jelas Ery kepada KONTAN, Minggu.
Dia menceritakan, dengan ditutupnya ruas utama telah menunjukkan jalan tembus baru, yaitu sekitar 150 meter ruas jalan yang selama ini masih tertutup. Menurut Ery, pihaknya meminta pemilik untuk membuka jalan agar semua pihak mendapat keuntungan. Ke depannya, ramal Ery, akses ini membantu mengurangi macet juga.
Pemda mengklaim pengerjaan ini sebagai win-win solutions. Ery pede penutupan ini tidak akan merugikan pebisnis di lintasan tersebut. Termasuk pengembang properti yang sedang meneruskan pengerjaan proyek. "Ibaratnya, siapa sih yang tidak mau jalan depan rumahnya jadi lebih luas, tadi cuma muat motor, sekarang bisa muat mobil. Ada juga yang memang wajib menyediakan jalan," ujar dia, menggambarkan.
Adapun proyek ini memakan biaya Rp 700 miliar. Menurut Ery, nilai tersebut untuk pengerjaan dari Jalan KH Mas Mansyur menuju Satrio sekitar 3-4 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News