Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JaKARTA. PT Ciputra Development Tbk boleh berlega hati. Sebab di tengah isu perlambatan properti sejak awal tahun ini, mereka masih mencatatkan kinerja positif. Grup perusahaan properti ini masih membukukan pertumbuhan pendapatan 13,37% menjadi Rp 2,81 triliun sepanjang semester I-2014.
Perusahaan yang tercatat dengan kode CTRA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga bisa mempertahankan kinerja sampai bottom line. Dus, periode ini Ciputra Development masih mampu mengantongi laba bersih Rp 797,48 miliar. Jika dibandingkan dengan laba bersih semester I-2013, nilai ini mendaki 19%.
Padahal kinerja satu dari dua anak perusahaannya yang juga tercatat di BEI yakni PT Ciputra Property Tbk, melempem. Pendapatan perusahaan berkode CTRP di BEI ini melorot 18,46% menjadi Rp 688,66 miliar. Alhasil, laba bersihnya tergerus hingga 49% dibandingkan dengan semester I-2013, sehingga cuma Rp 132,69 miliar.
Asal tahu saja, jika dibandingkan dengan laporan keuangan Ciputra Development bersama entitas anak perusahannya, Ciputra Property adalah salah satu anak perusahaan yang berkontribusi terbesar. Kontributor terbesar lain adalah PT Ciputra Surya Tbk (CTRS), yang juga perusahaan terbuka. Beruntung kinerja Ciputra Surya masih positif sepanjang semester I-2014.
Atas pencapaian paruh pertama tahun ini yang masih biru, Ciputra Development menyatakan optimistis bisa mengejar target pendapatan 2014. "Kontribusi dari penjualan rumah, reccuring income proyek luar Jawa maupun di Pulau Jawa," ujar Tulus Santoso Brotosiswojo, Direktur Ciputra Development kepada KONTAN, Rabu, (7/8).
Proyek-proyek di luar Jawa yang dimaksud Tulus semisal di Pontianak (Kalimantan Barat), Samarinda (Kalimantan Timur) dan Kota Gorontalo (Gorontalo). Di masing-masing kota tersebut, Ciputra Development akan membangun 2.000 unit rumah. Nilai investasi proyek ini adalah Rp 100 miliar per kota.
Target recurring income
Tiga proyek yang disampaikan tersebut adalah bagian dari 10 rencana proyek Ciputra Development tahun ini. Sebelumnya Candra Ciputra, Chief Executive Officer Ciputra Development, menjelaskan 10 lokasi proyek tersebut berada di Jawa dan luar Jawa. Selain Pontianak dan Samarinda seperti yang telah disebutkan, ada pula tiga lokasi di Jakarta yakni Kemayoran, Jalan Fatmawati, dan daerah di sekitar Jakarta Outer Ring Road (JORR).
Lokasi lain yakni Maja (Tangerang Selatan, Banten), Semarang (Jawa Tengah) dan Malang (Jawa Timur). Plus, Bali.
Berbagai pengembangan proyek tadi diharapkan bisa memenuhi target pendapatan penjualan alias marketing sales tahun ini sebesar Rp 10 triliun. Hingga semester I-2014, Ciputra Developmnet baru memenuhi marketing sales Rp 3,5 triliun, atau baru setara 35% dari target.
Tulus bilang, bidikan pertumbuhan recurring income tahun ini adalah 25%. "Target recurring income Rp 951,94 miliar," kata Tulus.
Target recurring income tersebut diharapkan bisa mendukung target pendapatan tahun ini yakni Rp 7,3 triliun. Jika pendapatan ini terpenuhi kelak, perusahaan ini akan mencatatkan pertumbuhan pendapatan 43,7% dari pendapatan 2013 yang sebesar Rp 5,08 triliun.
Dari target pendapatan sebesar itu, Ciputra Development berharap bisa mengantongi laba bersih Rp 1,2 triliun. Dibandingkan dengan laba bersih tahun 2013 yang sebesar Rp 976,71 miliar, berarti perusahaan ini mengharapkan pertumbuhan 22,86%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News