Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait penyusunan Environmental, Social, And Good Governance (ESG) Framework dan potensi pemberian pembiayaan hijau (green financing) berbasis Sustainability Linked Loan.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dan Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (30/11). Rahmad Priadi menyampaikan bahwa Pupuk Indonesia dan Bank Mandiri memiliki tujuan yang selaras untuk membangun bisnis berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ESG.
Untuk mewujudkan visi sebagai industri pupuk dan petrokimia global, saat ini Pupuk Indonesia sedang fokus pada kekuatan untuk mengakselerasi dan menciptakan masa depan baru melalui hilirisasi industri yang lebih ramah lingkungan.
“Sehingga implementasi aspek ESG menjadi instrumen sangat penting dalam pengembangan bisnis ke depan,” ujar Rahmad, dalam siaran pers, Jumat (1/12).
Baca Juga: Ada Pemilu, Industri Manufaktur Diperkirakan Makin Menggeliat Tahun Depan
Kerja sama ini, lanjut Rahmad, adalah bagian dari program Pupuk Indonesia untuk menekan emisi karbon yang sejalan dengan tema COP28 atau konferensi tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Dubai saat ini.
Dalam COP28, para pemimpin dunia dan petinggi negara berdiskusi serta berkolaborasi terkait cara membatasi dan mempersiapkan diri untuk memitigasi dampak dan risiko perubahan iklim di masa depan.
Lebih lanjut, Bank Mandiri akan menyalurkan pembiayaan kepada Pupuk Indonesia berbasis skema Sustainability Linked Loan untuk berbagai proyek yang terkait dengan program ESG berkelanjutan.
Proyek yang dimaksud antara lain investasi soda ash Gresik & Bontang, energi baru terbarukan (EBT), pembiayaan yang berkaitan dengan pembangunan hijau, serta pengelolaan sumber daya alam hayati yang secara berkelanjutan.
Sebagai informasi, Sustainability Linked Loan adalah instrumen pembiayaan dari perbankan keuangan yang memberikan insentif kepada debitur untuk mencapai tujuan kinerja berkelanjutan yang telah ditetapkan.
Dengan pembiayaan ini, Bank Mandiri dan Pupuk Indonesia menyepakati sepakat untuk menetapkan penerapan target-target keberlanjutan yang harus dicapai oleh Pupuk Indonesia.
“Dalam kesepakatan ini, terdapat komponen perjanjian berupa aspek keberlanjutan, seperti pengurangan emisi karbon dan transisi menuju aktivitas bisnis yang lebih bertanggung jawab, ramah lingkungan, serta berdampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Barata Indonesia Berhasil Kembangkan Reaktor B100, Emisi Diklaim 48% Lebih Rendah
Sementara kerja sama yang ditandatangani pada COP28 memiliki untuk potensi besar bagi Pupuk Indonesia untuk menjadi pemain utama di sektor energi bersih, baru dan terbarukan serta transisi energi menuju sistem energi rendah karbon.
Saat ini Pupuk Indonesia bersama beberapa mitra strategis tengah mengkaji dan mengembangkan infrastruktur energi bersih, seperti green hydrogen, blue ammonia, green ammonia, dan green methane. Pengembangan industri hijau tersebut membutuhkan nilai investasi besar.
“Oleh karena itu, kerja sama dengan pihak perbankan yang gencar melakukan penyaluran green financing menjadi penting sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News