kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pupuk Kaltim hadirkan program kemitraan pertanian terpadu


Rabu, 19 Agustus 2020 / 15:31 WIB
Pupuk Kaltim hadirkan program kemitraan pertanian terpadu
ILUSTRASI. Suasana kawasan pabrik PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (28/10/2018). PT Pupuk Kaltim yang didirikan pada 1977 dan merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero) itu adalah produsen pupuk urea terbesar di Indonesia, sekali


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pupuk Kaltim mengembangkan Program Kemitraaan Pertanian Terpadu (PKPT). Ini merupakan upaya menggerakkan sumber daya sektor pertanian, sekaligus mendorong kemandirian petani yang lebih berdaya saing.

Pilot project program ini telah meningkatkan produktivitas pertanian padi masyarakat Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, dengan total produksi mencapai 35 persen dari biasanya.

Program PKPT digagas untuk membantu menyelesaikan persoalan yang selama ini dihadapi petani tradisional, karena berbagai alasan dan keterbatasan.

Salah satunya adalah kurangnya modal maupun akses untuk mendapatkan modal kerja karena tidak ada jaringan ke perbankan. Selain itu, kurangnya pengawasan dan kawalan teknologi dalam melakukan budidaya tanaman, mulai dari kegiatan persiapan lahan hingga kegiatan penen.

Baca Juga: Sah! Bakir Pasaman resmi menjadi Direktur Utama Pupuk Indonesia

Petani biasa mengelola lahan dan tanamannya dengan kebiasaan lama yang belum tentu tepat, sehingga hasilnya bisa kurang maksimal.

“Pupuk Kaltim hadir melalui program PKPT ini, bisa juga disebut sebagai agrisolution, sebagai sebuah instrumen kebijakan perusahaan untuk menggerakkan sumber daya di sektor pertanian, meningkatkan produktivitas petani dengan hasil maksimal, sekaligus memberi pemahaman kepada petani bahwa bertani itu bagian dari kegiatan bisnis,” ujar sekretaris program PKPT Hilmi Syarif dalam keterangan tertulis, Selasa (18/8/2020).

Menurut Hilmi, program PKPT menjadi jawaban seluruh persoalan yang dihadapi petani mulai masa penyiapan lahan, menyiapkan bibit tanaman hingga paska panen. Seluruhnya dipetakan sejak awal untuk dicarikan solusi.

Keterbatasan petani dalam meningkatkan hasil pertanian disebabkan berbagai faktor, seperti kurangnya modal untuk pembelian pupuk, hingga terbatasnya pengetahuan tentang pengelolaan lahan serta tanaman secara optimal.

"Dengan program ini, Pupuk Kaltim memfasilitasi petani dengan sejumlah pihak yang terlibat, guna mendukung masa tanam yang dilaksanakan," tutur Hilmi.

Dicontohkan Hilmi, untuk pembiayaan pengadaan pupuk mulai awal musim tanam, Pupuk Kaltim memberikan solusi dengan menghubungkan petani kepada distributor untuk kepastian pasokan, dengan perjanjian pembayaran saat panen dan bisa diakses dengan cepat.

Petani juga dihubungkan dengan perbankan atau sumber pendanaan lainnya untuk kemudahan permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan dibayar saat panen.  

Untuk pendampingan, Pupuk Kaltim terlibat mulai dari persiapan lahan melalui analisa tanah, pengolahan dan pemupukan berimbang, dilanjutkan pendampingan pemilihan bibit tanaman hingga proses panen, didukung Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Pemerintah Daerah untuk aplikasi teknologi pertanian.

Soal perjanjian pembelian oleh offtaker, hasil produksi akan dihargai lebih tinggi melalui skema harga pasar ditambah nilai faktor.

"Artinya, penjualan gabah akan dibeli berdasarkan harga pasar saat panen ditambah hasil kesepakatan antara petani dengan offtaker, sehingga penjualan hasil panen bisa lebih tinggi dari sebelumnya, karena padi yang dihasilkan jauh lebih baik," ungkap Hilmi.

Baca Juga: Kinerja mentereng, Pupuk Indonesia setor pajak dan dividen Rp 8,17 triliun di 2019

Beberapa pihak pun telah menyatakan diri ikut berpartisipasi pada program ini, seperti penjamin permodalan pupuk dari perbankan BUMN, setelah sebelumnya hanya didukung distributor resmi perseroan, hingga penyediaan jasa asuransi bagi petani untuk meminimalisasi risiko gagal panen.

Seluruh pembiayaan dibantu mulai awal, dengan pembayaran petani saat masa panen. Seiring keberhasilan pada pilot project di Kecamatan Rambipuji di atas lahan 2 hektare dengan total produksi 10,7 ton/Ha atau naik 3,7 ton dari sebelumnya 7 ton/Ha, program PKPT tahap dua rencananya masih dilaksanakan Pupuk Kaltim di Kabupaten Jember.

Saat ini sudah lebih dari 100 petani dari berbagai Kecamatan yang tergabung dalam kelompok tani mendaftarkan diri menjadi peserta program PKPT.

“Rencananya program ini juga akan dilaksanakan di seluruh wilayah distribusi Pupuk Kaltim, sehingga petani bisa lebih produktif dalam mendukung ketahanan pangan. Pendaftaran dibuka melalui kantor perwakilan Pupuk Kaltim atau melalui Distribtor Pupuk Kaltim di masing-masing daerah,” terang Hilmi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pupuk Kaltim Jalin Kemitraan Terpadu dengan Petani",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×