Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
"Dengan program ini, Pupuk Kaltim memfasilitasi petani dengan sejumlah pihak yang terlibat, guna mendukung masa tanam yang dilaksanakan," tutur Hilmi.
Dicontohkan Hilmi, untuk pembiayaan pengadaan pupuk mulai awal musim tanam, Pupuk Kaltim memberikan solusi dengan menghubungkan petani kepada distributor untuk kepastian pasokan, dengan perjanjian pembayaran saat panen dan bisa diakses dengan cepat.
Petani juga dihubungkan dengan perbankan atau sumber pendanaan lainnya untuk kemudahan permodalan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan dibayar saat panen.
Untuk pendampingan, Pupuk Kaltim terlibat mulai dari persiapan lahan melalui analisa tanah, pengolahan dan pemupukan berimbang, dilanjutkan pendampingan pemilihan bibit tanaman hingga proses panen, didukung Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Pemerintah Daerah untuk aplikasi teknologi pertanian.
Soal perjanjian pembelian oleh offtaker, hasil produksi akan dihargai lebih tinggi melalui skema harga pasar ditambah nilai faktor.
"Artinya, penjualan gabah akan dibeli berdasarkan harga pasar saat panen ditambah hasil kesepakatan antara petani dengan offtaker, sehingga penjualan hasil panen bisa lebih tinggi dari sebelumnya, karena padi yang dihasilkan jauh lebih baik," ungkap Hilmi.
Baca Juga: Kinerja mentereng, Pupuk Indonesia setor pajak dan dividen Rp 8,17 triliun di 2019
Beberapa pihak pun telah menyatakan diri ikut berpartisipasi pada program ini, seperti penjamin permodalan pupuk dari perbankan BUMN, setelah sebelumnya hanya didukung distributor resmi perseroan, hingga penyediaan jasa asuransi bagi petani untuk meminimalisasi risiko gagal panen.
Seluruh pembiayaan dibantu mulai awal, dengan pembayaran petani saat masa panen. Seiring keberhasilan pada pilot project di Kecamatan Rambipuji di atas lahan 2 hektare dengan total produksi 10,7 ton/Ha atau naik 3,7 ton dari sebelumnya 7 ton/Ha, program PKPT tahap dua rencananya masih dilaksanakan Pupuk Kaltim di Kabupaten Jember.
Saat ini sudah lebih dari 100 petani dari berbagai Kecamatan yang tergabung dalam kelompok tani mendaftarkan diri menjadi peserta program PKPT.
“Rencananya program ini juga akan dilaksanakan di seluruh wilayah distribusi Pupuk Kaltim, sehingga petani bisa lebih produktif dalam mendukung ketahanan pangan. Pendaftaran dibuka melalui kantor perwakilan Pupuk Kaltim atau melalui Distribtor Pupuk Kaltim di masing-masing daerah,” terang Hilmi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pupuk Kaltim Jalin Kemitraan Terpadu dengan Petani",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News