kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pupuk Kaltim hadirkan Program TPST dan Budidaya Black Soldier Fly


Selasa, 23 Februari 2021 / 11:37 WIB
Pupuk Kaltim hadirkan Program TPST dan Budidaya Black Soldier Fly
ILUSTRASI. Pupuk Kaltim menginisiasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional 2021, Pupuk Kaltim kembali memperkuat komitmennya untuk menekan penumpukan sampah.

Lewat kerja sama dengan Pemkot Bontang, Pupuk Kaltim menginisiasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bessai Berinta, sebagai wadah pemilahan untuk mengurangi volume sampah yang disalurkan ke TPA Bontang Lestari setiap hari.

Kerja sama itu diperkuat lewat program Black Soldier Fly (BSF) sebagai inovasi pengelolaan sampah sisa makanan. Rangkaian solusi tersebut akan menjawab kondisi produksi sampah di Kota Bontang yang mencapai 80-85 ton per hari di TPA Bontang Lestari.

VP CSR Pupuk Kaltim, Anggono Wijaya menjelaskan TPST merupakan pengembangan program Bank Sampah Bessai Berinta bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang yang disinergikan mulai tahap perencanaan, implementasi, hingga monitoring dan evaluasi.

Baca Juga: Pupuk Indonesia perkuat stok akhir tahun

“Program ini memiliki tujuan utama sebagai tempat pengolahan sampah terpadu dan mampu menjadi wadah edukasi pengolahan sampah bagi masyarakat Bontang,” ujarnya dalam keterangan rilis, Selasa (23/2).

Adapun ia bilang fokus pengembangan program TPST Bessai Berinta juga merupakan langkah Pupuk Kaltim untuk memberdayakan masyarakat, khususnya di 5 Kelurahan dan 1 Kecamatan di Bontang, di antaranya Kelurahan Tanjung Laut, Tanjung Laut Indah, Gunung Elai, Api-api, Bontang Kuala dan Kecamatan Bontang Utara secara umum.

Pada pertengahan 2020, implementasi program tersebut juga ditingkatkan melalui inovasi pengolahan sampah sisa makanan dengan budidaya Black Soldier Fly (BSF) maggot, sekaligus memunculkan nilai ekonomi tambahan untuk dikembangkan dengan target peningkatan produksi yang lebih besar.

“Hal ini mengingat budidaya BSF mampu menghasilkan berbagai produk seperti kasgot (kompos padat), lindi (kompos cair) serta larva, yang bermanfaat untuk pakan ternak,” tambahnya.

Jika dirinci, hingga akhir tahun 2020, pengembangan program melalui inovasi BSF di TPST Bessai Berinta berhasil membina 2 kelompok binaan di Kelurahan Loktuan dan Api-api Bontang Utara, serta mampu mengolah 974.538 Kg sampah sisa makanan dan menyalurkan 16,69 Kg larva maggot untuk kelompok binaan tersebut.

 “Program ini akan terus dikembangkan serta direplikasi, untuk meningkatkan nilai ekonomi dengan berbagai inovasi produk turunan,” tutup Anggono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×