kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pusbarindo perkirakan stok bawang putih aman hingga pertengahan April 2021


Minggu, 11 April 2021 / 20:35 WIB
Pusbarindo perkirakan stok bawang putih aman hingga pertengahan April 2021
ILUSTRASI. Buruh mengangkat pasokan bawang putih impor di gudang Pasar Induk Gadang, Malang, Jawa Timur, Senin (24/8/2020).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Stok pangan menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri kerap jadi sorotan. Terlebih bagi komoditas pangan yang diimpor dari negara lain.

Ketua Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino menuturkan, perkiraannya stok bawang putih masih aman hingga pertengahan April ini. Namun Valentino menambahkan perlu adanya penambahan surat persetujuan impor (SPI) dari Kementerian Perdagangan.

"Ya kalau menurut saya sih sampai pertengahan April lah kira-kira, SPI harus ditambah lagi Kemendag. RIPH kan udah ada banyak yang dapat udah lebih dari 400.000 ton yang dirilis dan Dirjen Horti. Tinggal SPI didorong," jelasnya pada Minggu (11/4).

Dia mengatakan, kebutuhan bawang putih per bulan sebelum pandemi sekitar 47.000 ton, sedangkan pada bulan Ramadan bisa naik 55.000 - 60.000 ton. Namun pada masa pandemi saat ini Valentino menyebut sedikit sulit memperkirakan kebutuhan bawang putih di bulan Ramadan hingga lebaran nanti.

Baca Juga: Kemendag yakin pasokan dan harga bahan pangan stabil saat bulan puasa

Terkait stok bawang putih di lapangan saat ini, Valentino belum mendapatkan data rincianya. Jumlah stok bawang putih saat ini dapat diasumsikan dengan mengurangi stok carry over pada Januari lalu sebesar 175.000 ton dengan jumlah konsumsi rata-rata nasional bawang putih dari Januari hingga Maret 2021.

Demikian juga dengan realisasi impor bawang putih saat ini dari anggota Pusbarindo Valentino juga belum dapat menyampaikan data lengkapnya.

"Saya lagi minta data ke asosiasi eksportir di China, berapa ekspor bawang putih ke Indonesia tapi ya itu data globall. Artinya data dari mereka ngga per perusahaan ini berapa, perusahaan itu berapa. Global datanya semua berapa yang diekspor. Datanya masih diminta belum didapat," jelasnya.

Adapun untuk rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) Valentino menyayangkan singkatnya waktu sosialisasi dari Kementerian terkait. Dimana penerbitan RIPH sendiri saat ini dibatasi.

"Kita memahami ya Dirjen Horti melakukan pembatasan tapi ya tolong melakukan pembatasan dengan sosialisasi dulu jadi tidak serta merta ditutup. Kemarin kan kita ada audiensi tanggal 25 Januari lalu tanggal 27 tuh portal RIPH-nya sudah ditutup. Ya sosialisasikan paling tidak ya dua minggu-lah," imbuhnya.

Baca Juga: Ini makanan dan minuman yang bisa membuat asam lambung naik

Mengenai hal tersebut Valentino menyebut, pihaknya sudah melakukan audiensi pada Februari lalu. Dari audiensi tersebut RIPH dinyatakan akan kembali dibuka pada Maret lalu.

"Dibuka lagi pada Maret kemarin akhir Maret atau awal April tapi sayangnya hanya sehari. Dan dalam waktu sehari itu anggota kami upload istilahnya kuranglah waktunya buat upload. Kita sudah kirim permohonan buat minta audiensi soal itu tapi belum direspon," kata Valentino.

Selanjutnya: 4 Pilihan obat kolesterol alami yang bisa Anda konsumsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×