Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Dua Badan Usaha MIlik Negara (BUMN), PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT Pusri Holdings dan melirik sejumlah lahan untuk dijadikan lahan pertanian padi.
Direktur Utama SHS Eddy Boediono mengungkapkan, ia sudah melirik potensi lahan pertanian tersebut di Kalimatan Timur, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Selatan. "Prioritas kami lahan yang cocok dan tidak butuh investasi besar," kata Eddy ketika ditemui di sela Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (30/1).
Lebih detail ia menceritakan, terdapat 55.000 hektare (Ha) potensi lahan yang terdiri dari 32.000 hektare (Ha) di Kalimantan Timur dan di Kabupaten Kutai Timur, Berau dan Bulungan. Sisanya seluas 22.000 Ha berada di Sulawesi Selatan, yakni di Wajo dan beberapa kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah.
Boediono menyatakan, akan segera menentukan lahan mana yang akan mereka pergunakan untuk membuka lahan pertanian itu mulai Februari mendatang. Namun, mengingat produksi dilakukan di lahan baru, Eddy enggan memakai benih hibrida.
Sebab, pemakaian benih hibrida butuh infrastruktur pengairan yang memadai. Untuk tahap awal, kemungkinan lahan memakai varietas padi gogo keluaran SHS seperti Impago atau Situ Bagendit.
Dalam pengelolaan, SHS akan mengelola sendiri sehingga lahan menjadi aset perusahaan. Namun untuk tahap selanjutnya, perusahaan berencana membuka peluang kerja sama dengan petani atau dengan pemerintah daerah.
Sementara itu, Direktur Utama Pusri Holdings, Arifin Tasrif mengaku sedang membidik lahan pertanian juga di wilayah Kutai Barat. Luas lahan yang dibidik kurang lebih seluas 30.000 Ha.
Arifin bilang, mereka ingin fokus ke Kalimantan karena dekat dengan pabrik pupuk, sehingga distribusi bisa lebih efisien. "Kalau lancar kita upayakan akhir tahun ini bisa berproduksi, karena ini tidak mudah, harus membuka lahan dulu dan mempersiapkan lahan," kata Arifin ketika ditemui di tempat yang sama.
Sebelumnya Kementerian BUMN memberi tugas tiga BUMN untuk melakukan ekstensifikasi lahan pertanian kepada Pusri, SHS dan juga Pertani. Dalam penugasan itu, pemerintah ingin unit usaha BUMN di bidang pertanian membuka lahan pertanian baru seluas 100.000 Ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News