Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jasa penunjang industri hulu migas, PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) tetap optimis kinerja di sisa akhir tahun ini akan membaik dibandingkan kinerja semester I-2023 lantaran mengalami penurunan kinerja.
Manajemen RUIS mencatat, perusahaan telah memenangkan proyek sebesar Rp 883 miliar di sepanjang Januari-Juni 2022 lalu. Angka ini memang lebih sedikit dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,6 triliun.
Direktur RUIS, Soeharto Nurcahyono mengatakan, hingga Agustus telah memperoleh kontrak sebesar Rp 1,2 triliun.
"Kami harapkan hingga akhir tahun ini kami dapat mencapai kisaran di Rp 1,3 triliun - Rp 1,4 triliun proyek yang dimenangkan kami," kata Soeharto dalam Public Expose secara virtual, Rabu (27/9).
Baca Juga: Radiant Utama Interinsco (RUIS) Serap Capex Rp 11 Miliar
Ia menjelaskan, target tersebut memang lebih sedikit dari tahun lalu yang mencapai Rp 2 triliun. Namun demikian, tahun lalu RUIS banyak memperoleh proyek baru di segmen inspeksi, di mana di tahun lalu segmen bisnis inspeksi mendapat sekitar Rp 400 miliar proyek.
"Itu karena kami telah memprediksi pasca pandemi banyak proyek-proyek inspeksi yang memang baru dibuka kembali," ujar Soeharto.
Soeharto menuturkan, pendapatan RUIS hanya naik 1% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya lantaran banyak proyek-proyek yang baru dimulai pada kuartal kedua sampai kuartal ketiga.
Untuk itu, Soeharto menyampaikan akan mengusahakan laba lebih tinggi dari semester-I 2023 karena manajemen RUIS telah melakukan indetifikasi kelemahan-kelemahan di beberapa proyek yang digarao.
"Ini yang sedang terus kami diskusikan dengan klien kami. Kami tentu optimis laba lebih tinggi dari semester I-2023," tutur Soeharto.
Lebih lanjut, penurunan kinerja ini disebabkan kompetisi yang makin ketat. Selain itu, pada saat pelaksanaan proyek tersebut, terdapat pembelian barang-barang komoditas yang mengalami kenaikan harga ada yang lebih besar dari yang dianggarkan dalam proyek, sehingga otomatis proyek tersebut mengalami penurunan kinerja.
Baca Juga: Laba Itama Ranoraya (IRRA) Turun 64,78% pada Semester I-2023
"Kami tentu saja akan tetap optimis kinerja akan lebih baik," tutup Soeharto.
Sementara itu, Direktur Utama RUIS, Sofyan Farisyi menerangkan, RUIS belum ada rencana aksi korporasi dalam waktu dekat ini. RUIS akan melakukan elaborasi mengenai potensi yang ada, meski saat ini dalam waktu dekat belum ada rencana aksi korporasi.
Ia menjelaskan rencana ke depan yang akan dijalankan oleh RUIS. Dari sisi komersial, RUIS selalu melanjutkan apa yang telah lakukan di periode-periode sebelumnya, yaitu melakukan klasterisasi bisnis di setiap entitas sehingga mempermudah untuk menjaring kesempatan untuk bekerja sama dengan potensial partner yang ada.
Sementara, untuk bisnis yang menurut manajemen RUIS ke depannya akan membuat perusahaan lebih keberlanjutan dan untuk penetrasi di setiap segmen bisnis dan area akan tetap dilakukan, termasuk jika perlu melakukan reduksi atau bahkan eliminasi di setiap bidang area yang menurut RUIS tidak menguntungkan.
"Kami akan tetap melakukan disverifikasi, tidak hanya di sektor migas namun juga di sektor energi nonmigas," ujar Sofyan.
Dari sisi operasional, RUSI akan tetap tetap mengembangkan risk management yang ketat, terutama di setiap tahapan proyek. Selain itu, RUIS menyadari risk management tidak akan berjalan jika kebanyakan dikerjakan secara manual.
"Oleh karena itu, adaptasi-adaptasi teknologi juga sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan risk management," tutur Sofyan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News