Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2024.
Hingga kuartal III-2024, total penjualan AGII mencapai Rp 2,13 triliun atau meningkat 2,8% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bruto AGII tercatat sebesar Rp 955,1 miliar, tumbuh 1,9% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, AGII mengalami penurunan laba tahun sebanyak sebesar 25,3% yoy menjadi Rp 85,8 miliar per kuartal III-2024, dari sebelumnya yakni Rp 114,9 miliar.
Rachmat Harsono, Presiden Direktur AGII menyatakan, untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024, total penjualan AGII tumbuh positif sebesar 2,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan kontribusi utama dari sektor kesehatan dan infrastruktur. Kontribusi pendapatan dari sektor infrastruktur juga menunjukkan peningkatan seiring dengan meningkatnya aktivitas di sektor konstruksi.
"Di sisi lain, sektor barang konsumsi dan ritel mengalami sedikit penurunan di sepanjang tahun 2024 sejalan dengan melemahnya daya beli masyarakat dalam beberapa bulan terakhir," ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (31/10).
Baca Juga: Samator Indo Gas (AGII) Memperluas Pasar Gas Industri di Jawa Tengah
Dia menambahkan, Samator berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan gas industri nasional dengan terus melakukan inovasi dan upaya pengembangan yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Rachmat menyebut bahwa pada tanggal 30 September 2024 lalu AGII telah meresmikan plant ke-56 di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang dilengkapi dengan teknologi terkini dan memiliki kapasitas produksi 7.000 Liquid Oxygen (LOX), 7.000 Liquid Nitrogen (LIN), dan 280 Liquid Argon (LAR).
Pada bulan Oktober 2024, AGII juga telah memulai operasi plant ke-57, yakni plant hidrogen di Batam yang sedang dalam proses untuk menjadi plant green hydrogen pertama untuk Samator dan mungkin di Indonesia dengan teknologi elektrolisis.
Dampak keuangan yang positif dari kedua plant baru ini akan tercermin sepenuhnya dalam laporan keuangan tahun 2024.
"Kami optimistis dapat mempertahankan tren positif pada pertumbuhan pendapatan perusahaan dengan tetap menjaga komitmen untuk mendukung transisi industri nasional menuju energi yang lebih berkelanjutan," jelas dia.
Setelah selesainya plant di Batang dan plant hidrogen di Batam, AGII masih terus melanjutkan kegiatan ekspansi di mana plant ke-58 untuk produksi asetilen di Sofifi saat ini sedang dalam proses pembangunan dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024.
Selain pabrik baru, penambahan filling stations baru juga ada dalam project pipeline AGII. Selain pertumbuhan penjualan, AGII juga menargetkan perbaikan berkelanjutan dalam proses operasional agar lebih efisien.
“Dengan menyeimbangkan ekspansi produksi dengan inisiatif penghematan biaya, kami berupaya untuk memperkuat kinerja keuangan secara keseluruhan dan menciptakan nilai yang lebih besar bagi para pemangku kepentingan,” pungkas Rachmat.
Selanjutnya: Gubernur BI: Indonesia Jadi Penerbit Sukuk Terbesar, Total Nilai Capai US$ 5 Miliar
Menarik Dibaca: Ketahui Tanda Tubuh Kekurangan Mineral dari Beragam Jenisnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News