kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45861,67   -2,73   -0.32%
  • EMAS1.368.000 0,59%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramai Boikot Produk Israel, CFC Kecipratan Berkah?


Jumat, 07 Juni 2024 / 19:54 WIB
Ramai Boikot Produk Israel, CFC Kecipratan Berkah?


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) memberikan tanggapan terhadap seruan boikot yang ditujukan kepada beberapa kompetitornya yang dianggap memiliki hubungan dengan Israel sebagai emiten yang mengelola gerai ayam goreng siap saji.

Sebagai informasi, beberapa perusahaan global seperti KFC dan MCD sedang menghadapi tantangan dalam lingkungan operasional di Asia, Timur Tengah, dan beberapa bagian Eropa akibat seruan untuk memboikot mereka atas anggapan keterkaitan dengan Israel selama konflik di Gaza.

Direktur Utama PTSP, Edi Triyento, menyatakan bahwa perusahaannya sama sekali tidak merasakan dampak dari efek boikot tersebut.

Baca Juga: Pioneerindo Gourmet (PTSP) Incar Pertumbuhan Penjualan 12% pada 2024, Ini Strateginya

Menurutnya, berdasarkan data penjualan sejak bulan Oktober 2023 hingga Maret 2024 sejak seruan boikot terhadap produk-produk perusahaan global tersebut, tidak ada peningkatan signifikan dalam penjualan California Fried Chicken (CFC) .

"Efek boikot terhadap brand kita, secara data sejak Oktober saat boikot digaungkan, tidak ada peningkatan yang signifikan dalam data penjualan CFC," ujar Edi kepada Kontan pada acara publik, Jumat (7/6).

Edi menjelaskan bahwa CFC, sebagai brand asli Indonesia yang didirikan sejak tahun 1983 di Jakarta, tidak terpengaruh secara langsung oleh boikot terhadap produk yang dianggap mendukung Israel. Masyarakat Indonesia sudah mengenali bahwa CFC adalah brand nasional yang sering digunakan dalam acara-acara nasional.

"Dari data, tidak ada peningkatan atau penurunan yang signifikan dalam data penjualan kita. Masyarakat sudah tahu bahwa brand kita adalah brand nasional karena sering digunakan dalam acara-acara pemerintah dan lembaga lainnya. Secara data, sesuai dengan proyeksi kita, tidak ada fluktuasi penjualan yang signifikan," tambahnya.

 

Selain itu, Fatwa haram terhadap produk yang mendukung Israel tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina yang dikeluarkan pada Rabu, 8 November 2023.

Meskipun tidak memberikan daftar produk secara spesifik yang dianggap terafiliasi dengan Israel, banyak daftar produk yang diduga terkait dengan Israel tersebar terutama di media sosial.

Di luar negeri, boikot terhadap produk-produk Israel diinisiasi oleh gerakan The Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) movement. Gerakan ini bertujuan untuk mengakhiri dukungan internasional terhadap penindasan Israel terhadap warga Palestina dan menekan Israel agar mematuhi hukum internasional.

Gerakan BDS telah terbentuk sejak 2005 oleh 170 serikat pekerja Palestina, kelompok pengungsi, organisasi perempuan, asosiasi profesional, komite perlawanan rakyat, dan masyarakat sipil Palestina lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×