kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Aksi Boikot Produk Pro Israel Membuat Pedagang Kelontong Khawatir


Jumat, 08 Desember 2023 / 19:01 WIB
Aksi Boikot Produk Pro Israel Membuat Pedagang Kelontong Khawatir
ILUSTRASI. Ajakan boikot terhadap produk berafiliasi Israel membuat pedagang kelontong cukup was-was./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/07/2021.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ajakan boikot terhadap produk berafiliasi Israel membuat pedagang kelontong cukup was-was. Sudarmi (50) sehari-hari menjual sembako hingga makanan dan minuman di daerah Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, merasakan penurunan cukup signifikan.

Sebagai informasi, pemboikotan produk merek tertentu menguat seiring serangan Israel ke Palestina dua bulan belakangan. Merespon hal tersebut, masyarakat dunia, termasuk Indonesia menyerukan boikot terhadap produk-produk yang mendukung Israel. 

Baca Juga: Ini Dampak Aksi Boikot Produk Pro Israel ke Warung Kelontong Hingga Perusahaan Besar

"Pembeli yang datang langsung memilih brand apa, menghindari merek tertentu," ujarnya, Jumat (8/12). 

Ia melanjutkan, distributor AMDK yang dikabarkan terafiliasi dengan Israel bahkan sempat tidak datang mengisi stok beberapa hari karena banyak stok yang masih tersedia. Lalu, anak-anak sekolah yang biasanya jajan atau membeli cemilan turut berkurang sejak adanya ajakan boikot.

Baca Juga: Aksi Boikot Produk Pro Israel Belum Terasa Pemilik Warung Kelontong di Tangsel

Akibat hal ini, Darmi memilih untuk tidak memperbarui stok dan fokus menghabiskannya dulu. Dia juga menilai, hal ini tidak hanya disebabkan oleh boikot tetapi juga daya beli masyarakat yang masih sepenuhnya belum pulih di daerahnya. Ia berpendapat, masyarakat jadi lebih enggan mengeluarkan uang.

"Penurunan penjualan untuk produk tertentu terasa sekali bisa sampai 50% dibandingkan biasanya. Produk lainnya masih aman, tapi jadi lebih sepi," papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×