Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) turut memberikan pandangan terkait kasus yang tengah ramai dialami oleh pemilik sepeda motor Honda.
Seperti diketahui, beberapa konsumen melalui media sosial mengeluhkan rangka eSAF (Enhanched Smart Architecture Frame) motor Honda yang berkarat hingga akhirnya patah.
Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Agus Suyatno, mengatakan hal pertama yang penting dilakukan adalah perlu sesegera mungkin ada investigasi dari produsen PT Astra Honda Motor (AHM).
Baca Juga: Periksa Harga Motor Honda Scoopy, Skutik Retro Rp 20 Jutaan per Agustus 2023
"Dan hasil investigasi diinformasikan pada konsumen untuk mengetahui dugaan ketidaksempurnaan rangka eSAF tersebut bersifat kasuistik geografis atau terjadi secara massif," kata Agus saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (25/8).
Agus menerangkan, jika kemungkinan pertama yang terjadi, yaitu kasuistik geografis artinya kendaraan dioperasikan di wilayah yang memiliki kadar garam tinggi, sehingga dapat mempercepat proses korosi pada rangka.
Dan kemungkinan lainnya, jika terjadi under performa secara massif, maka kemungkinan memang ada permasalahan di sektor materialnya.
Baca Juga: Cermati Harga Motor Honda BeAT di Akhir Juli 2023, Naik Tipis Saja
Jika kemungkinan kedua yang terjadi, lanjut Agus, hal yang perlu dilakukan produsen adalah dengan product recall. Hal itu bisa dilakukan jika ditemukan indikasi kesalahan produksi yang berimbas pada aspek keselamatan berkendara.
"Tak sampai di situ, jika karena kesalahan secara massif maka juga perlu ada ganti rugi ke konsumen," pungkas Agus.
Untuk diketahui, eSAF merupakan teknologi rangka yang diluncurkan pada 2019. Awalnya, hanya Honda Genio saja yang mengusung rangka eSAF. Namun kemudian, Beat, Scoopy, sampai Vario 160 ikut memakai sasis tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News