kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Rasio Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Menurun


Rabu, 09 Oktober 2024 / 17:02 WIB
Rasio Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Menurun
ILUSTRASI. Pengusaha menyoroti rasio investasi dengan penyerapan tenaga kerja yang terus menurun. SURYA/PURWANTO


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha menyoroti rasio investasi dengan penyerapan tenaga kerja yang terus menurun. Sebab itu, pemerintahan Prabowo-Gibran diminta agar menaikkan rasio investasi dengan pembukaan lapangan pekerjaan.

Analis Kebijakan Ekonomi, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengatakan, pencapaian investasi selama 5 tahun terakhir selalu melebihi target. Bahkan, pada tahun 2023 realisasi investasi mencapai Rp 1.418,9 triliun dari target Rp 1.400 triliun.

Namun, yang menjadi catatan adalah rasio investasi terhadap penyerapan tenaga kerja yang terus menurun. 

"Sebagai ilustrasi, pada tahun 2023 tersebut hanya menyerap sekitar 1,8 juta tenaga kerja. Investasi sebesar 1 triliun ekuivalen menyerap sekitar 1.080 tenaga kerja," ujar Ajib kepada Kontan, Rabu (9/10).

Baca Juga: Pengusaha Minta Pemerintahan Prabowo Naikkan Batas PTKP, Demi Menjaga Daya Beli

Ajib menambahkan, pertumbuhan ekonomi bisa sustain jika jumlah pengangguran bisa ditekan, kemiskinan terus berkurang, daya beli terjaga dan nilai tambah atas setiap komoditas unggulan bisa diterima oleh banyak stakeholder di masyarakat.

Dalam konteks ini, investasi yang berkualitas menyerap tenaga kerja harus lebih banyak didorong. Serta peningkatan nilai tambah, atau hilirisasi harus lebih banyak melibatkan sektor ekonomi masyarakat luas. Misalnya sektor pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan.

"Dengan pola kebijakan ini, pertumbuhan ekonomi masa pemerintahan Prabowo Subianto akan memiliki daya ungkit maksimal," jelas Ajib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×