Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Sisi segmen jasa penyewaan dan pengelolaan kapal, segmen jasa penunjang armada laut (marine support) yang dimiliki HUMI juga memiliki prospek bisnis yang menjanjikan yang ditimbulkan tingginya permintaan pada sektor maritim dunia maupun nasional.
Berdasarkan laporan Seafarer Workforce, kebutuhan awak kapal dunia untuk level perwira pada tahun 2026 diperkirakan mencapai 947.050. Adapun kemampuan pasokan SDM setiap tahunnya hanya mencapai 17.902 atau 2% per tahun.
Sedangkan kebutuhan awak kapal rating dunia (non perwira) diperkirakan mencapai 1.069.500. Kebutuhan suplai setiap tahunnya sekitar 6.866 atau 0,6% per tahun. Tingginya kebutuhan akan awak kapal juga terjadi di dalam negeri.
Baca Juga: Gelontorkan Rp 1,19 Triliun, Humpuss Intermoda (HITS) Tambah Porsi Saham di HUMI
Mengacu data Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, jumlah armada nasional terus bertambah. Dalam periode 31 Mei 2005 – 31 Desember 2019, terdapat pertumbuhan armada sekitar 26.546 kapal.
Sebagai pendukung utama dalam industri distribusi energi, HUMI juga menjalankan bisnis pengelolaan dan pengembangan awak kapal melalui jasa pelatihan yang pengalamannya telah teruji yang didukung oleh keahlian terbaik dengan kompetensi sesuai standar pelayaran internasional dan nasional.
“Optimisme pertumbuhan kinerja perseroan didukung oleh tingginya potensi pada sektor kepelabuhan dan kemaritiman serta kemampuan HUMI untuk terus mengembangkan bisnis yang kami percayai akan memberikan dampak optimal bagi seluruh shareholder kami,” pungkas Tirta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News