Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi kontrak baru PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) hingga memasuki kuartal IV-2025 tercatat sekitar Rp 116 miliar. Capaian ini baru sekitar 6% dari target tahunan senilai lebih dari Rp 1,9 triliun.
Corporate Secretary WEGE, Purba Yudha Tama, mengatakan perolehan kontrak baru tahun ini memang belum signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh kebijakan efisiensi belanja infrastruktur dan pembangunan gedung pemerintahan yang menekan peluang proyek di pasar utama perseroan.
“Periode ini memang cukup challenging, terutama dalam hal perolehan kontrak baru. Untuk menjaga kinerja, WEGE memperluas segmen pasar serta melakukan inovasi dalam metode konstruksi alternatif yaitu dengan modular,” ujar Purba kepada Kontan, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga: Perkuat Recurring Income, Pakuwon Jati (PWON) Terus Kembangkan Bisnis Hotel
Purba menjelaskan, sektor proyek pemerintah yang selama ini menjadi kontributor utama WEGE terpengaruh oleh pengetatan belanja negara.
Untuk itu, perusahaan mengalihkan fokus ke pasar yang lebih potensial, seperti proyek dari BUMN, BUMD, dan swasta yang tidak terdampak kebijakan efisiensi tersebut.
Menghadapi semester II-2025, WEGE menyiapkan tiga strategi utama yang mencakup pemasaran, operasional, dan keuangan.
Dari sisi pemasaran, perseroan akan lebih agresif mencari proyek baru serta membuka peluang kerja sama operasi (KSO) dengan kontraktor lain untuk memperluas jangkauan pasar.
Secara operasional, WEGE menerapkan optimalisasi rantai pasok (supply chain) dan monitoring proyek secara berkala, serta melakukan evaluasi secara harian dan mingguan untuk memastikan proses konstrusi lancar
“Kami memiliki early warning system untuk mendeteksi dini kendala proyek, sehingga proses konstruksi bisa tetap berjalan lancar,” jelas Purba.
Dari sisi keuangan, WEGE fokus mempercepat progres konstruksi, terutama pada proyek dengan masa kerja satu tahun atau yang sudah mencapai lebih dari 60% penyelesaian.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat arus kas (cashflow) perusahaan di tengah tantangan industri konstruksi yang masih tinggi.
Terkait rencana ekspansi, Purba menegaskan bahwa WEGE akan lebih ekspansif dalam mengejar kontrak baru, namun belum berencana melakukan diversifikasi bisnis pada paruh kedua tahun ini.
“WEGE sudah memiliki lini bisnis yang cukup menopang dari sisi backward dan forward linkage. Dari sisi backward, WEGE ditopang oleh modular dan precast sebagai solusi konstruksi cepat dan efisien, sementara dari sisi forward diperkuat bisnis properti dan konsesi seperti De Braga Bandung, Grha Mantap, serta sejumlah proyek Tamansari,” paparnya.
Adapun untuk belanja modal (capital expenditure/capex), realisasi hingga saat ini masih relatif kecil. WEGE lebih memprioritaskan perolehan proyek baru dan optimalisasi pendapatan.
“Sampai dengan akhir tahun capaian diperkirakan belum maksimal namun capex ini mayoritas dialokasikan untuk transformasi digital,” pungkas Purba.
Baca Juga: PHE ONWJ Teken Perjanjian Jual Beli Gas dengan Energi Nusantara Perkasa
Selanjutnya: Simak Realisasi Serapan Belanja 15 Kementerian/Lembaga per September, BGN Terendah
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (15/10) Hujan Sangat lebat, di Provinsi Mana Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News