kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Reethau Group dan Pertamina EP Teken Perjanjian Jual Beli Gas


Jumat, 05 Juli 2024 / 11:17 WIB
Reethau Group dan Pertamina EP Teken Perjanjian Jual Beli Gas
ILUSTRASI. Reethau Group dan Pertamina EP melakukan penandatanganan  Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) pada 21 Juni 2024


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reethau Group melalui PT Pertiwi Nusantara Resources meneken perjanjian jual beli gas (PJGB) dengan Pertamina EP. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memaksimalkan potensi gas alam cair di Indonesia.

Direktur Utama PT Pertiwi Nusantara Resources Arry Pasya mengatakan, Penandatanganan PJBG tersebut menegaskan komitmen Reethau Group untuk terus mendukung pengembangan industri energi nasional, khususnya di sektor gas alam terkompresi (CNG).

“Guna mengukuhkan posisi Reethau Group di dunia CNG, Reethau Group melalui PT Pertiwi Nusantara Resources mengikat kerja sama dengan KKKS.” kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (5/6).

Baca Juga: PGN Siapkan Jaringan Gas Bumi di Ibu Kota Nusantara

Penandatangan PJGB itu dilakukan Forum Gas Bumi pada 21 Juni 2024 lalu yang diadakan oleh SKK Migas.  Forum itu mencatatkan kesepakatan kerja sama gas bumi senilai Rp 94,4 triliun yang terdiri dari 27 PJBG, 2 Memorandum of Understanding (MoU) dan 1 Novasi.

Sebagai perusahaan yang memiliki fokus  pada Gas Alam, Reethau berawal dari pedagang Compressed Natural Gas (CNG) kini telah pengembangan dalam menghasilkan gas terkompresi pada Mother Station atau stasiun induk.

Arry Pasya menjelaskan bahwa Reethau Group berkembang pesat sejak tahun 2012. Dimulai dengan PT Reethau Cipta Energi yang mengirim CNG di Jawa Barat dan Jawa Tengah, kini perusahaan berhasil membangun Mother Station PT Reethau Dharma Andalan melalui kerja sama dengan Transporter Gas BUMN. 

Ke depannya, kata dia, Reethau Group siap untuk berkembang mendukung kegiatan CNG dalam negeri dengan menargetkan potensi kerja sama dalam sektor gas alam lainnya.

Arry Pasya bilang, kehadiran Mother Station ditujukan untuk mendukung pemerintah mengurangi impor gas LPG dengan memanfaatkan potensi Gas Alam Indonesia. “Hal ini sejalan dengan visi Reethau Group menjadi perusahaan nomor satu di industri CNG dan siap merambah sektor Liquified Natural Gas (LNG) pada akhir tahun 2024.” ujarnya. 

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Terus Jajaki Potensi Eksplorasi Geologic Hydrogen

Mother Station yang dimiliki Reethau Group di antaranya Mother Station Setu, Jawa Barat yang beroperasi pada Oktober 2016. Ini sudah melakukan PJBG dengan  Pertamina Gas untuk volume terkontrak 2,5 MMSCFD. 

Kedua, Mother Station Blora, Jawa Tengah yang beroperasi sejak Januari 2022. Stasiun induk ini sudah melakukan PJBG dengan  Pertagas Niaga untuk volume terkontrak 3,5 MMSCFD, 

Ketiga, Mother Station KHT di wilayah Kandanghaur Timur, Jawa Barat,  yang sudah beroperasi sejak bulan Januari 2020 dan telah menjalin PJBG dengan Pertamina EP untuk volume terkontrak 2,0 MMSCFD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×