Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah mendapat ultimatum dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), perusahaan engineering, procurement and construction plat merah, PT Rekayasa Industri (Rekind) terus memacu proyek pembangunan jaringan pipa gas Cirebon–Semarang. Dalam pelaksanaan proyek, Rekind menggandeng anak usaha Pertamina, PT Pertagas untuk membangun proyek itu.
Rekind memenangkan lelang pembangunan jaringan pipa gas sepanjang 225 kilometer (km) yang menghubungkan Semarang di Jawa Tengah ke Cirebon di Jawa Barat itu sejak tahun 2006.
Direktur Utama PT Pertagas Hendra Jaya membenarkan, Pertamina Gas akan bekerja sama dengan Rekind untuk mengerjakan jaringan pipa gas Semarang–Cirebon. "Kami baru tandatangan nota kesepahaman studi kelayakannya," ungkap Hendra kepada KONTAN, Senin (23/4).
Adapun besaran pembagian saham maupun nilai investasi masing-masing pihak baru akan ditentukan bersama setelah ada hasil studi kelayakan. Yang pasti, jaringan pipa Cirebon–Semarang ini nantinya akan disambungkan dengan jaringan pipa gas Kepodang–Tambak Lorok yang sedang dibangun oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), untuk menyalurkan gas dari lapangan gas Kepodang ke PLTGU Tambak Lorok di Semarang.
Sekretaris Perusahaan Rekind Wilka Osca menyatakan, kewenangan untuk menyampaikan rencana kerjasama ini ada pada Pertagas. Namun, ia menegaskan hambatan yang dialami oleh Rekind selama ini dalam pembangunan jaringan pipa gas Cirebon–Semarang adalah ketiadaan sumber pasokan gas. "Selama ini kami mencari partner untuk menyediakan pasokan gas buat proyek ini memang memakan waktu lama," tegas dia.
Kendala lain adalah rute jaringan pipa gas. Rute yang semula direncanakan ternyata melintasi kawasan padat penduduk di Cirebon. Maka dari itu, rute harus diubah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News