kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rempah-rempah Indonesia butuh perhatian pemerintah


Jumat, 11 November 2016 / 19:22 WIB
Rempah-rempah Indonesia butuh perhatian pemerintah


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Perhatian pemerintah untuk mengembangkan tanaman rempah-rempah seperti lada dinilai semakin menurun. Tak heran, produk rempah-rempah yang merupakan kebanggaan Indonesia di masa lalu perlahan-lahan tergerus.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kemtan) luas areal lahan kebun lada dalam kurun waktu 2010-2014 rata-rata mengalami penurunan sebesar 0,75% per tahun. Pada tahun 2014, lahan lada tercatat seluas 178.945 hektare (ha).

Dwi Andreas Santosa, Guru Besar Pertanian IPB mengatakan pemerintah harus kembali melakukan peremajaan terhadap tanaman rempah-rempah termasuk lada. Pasalnya, banyak jenis tanaman rempah-rempah ini tidak lagi diperhatikan pemerintah sehingga banyak yang uzur dan tingkat produktivitasnya pun merosot.

"Pemerintah harus fokus lagi untuk mulai meningkatkan produksi rempah-rempah kita sebab kita memiliki keunggulan kompratif di tanah," ujarnya kepada KONTAN, Jumat, (11/11).

Ia mengatakan ada beberapa jenis tanaman rempah yang hanya tumbuh di Indonesia seperti pala. Bila tidak serius ditangani lewat pemberian bibit unggul dan perhatian kepada petani, maka bukan tidak mungkin tanaman rempah-rempah di Indonesia akan mengalami kemerosotan. Padahal Indonesia pernah berjaya sebagai negara surganya tanaman rempah-rempah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×