kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,06   -1,69   -0.19%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana bisnis Dyandra Media International (DYAN) pada 2021


Rabu, 16 Desember 2020 / 22:04 WIB
Rencana bisnis Dyandra Media International (DYAN) pada 2021
ILUSTRASI. Paparan publik?Dyandra Media International (DYAN).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten penyelenggara acara, PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) melihat prospek bisnis pariwisata akan membaik di tahun 2021 mendatang.

Direktur DYAN, Riyanthi Handayani menuturkan pihaknya memiliki kesempatan menggaet pasar domestik, terutama di area Jakarta, Surabaya dan Bali.

"Kami percaya dengan adanya vaksin dan kuatnya pasar domestik ini, kondisi di semester I 2021 akan membaik dan market terutama korporasi kembali percaya diri," ujarnya pada paparan publik DYAN yang berlangsung virtual, Rabu (16/12).

Sementara dari sisi tamu internasional, Riyanthi menuturkan pihaknya telah mengadakan hubungan kerjasama dengan Kementerian dalam hal Travel Agreement dengan Jepang, Korea Selatan dan China.

Baca Juga: Diversifikasi, Dyandra Media International fokus garap infrastruktur telekomunikasi

Ia menjelaskan, dalam perjanjian tersebut, tamu dari negara-negara tersebut dapat izin ke Indonesia dalam urusan bisnis. Tak hanya itu, pihak Kementerian Luar Negeri juga berusaha melakukan kerjasama dengan negara-negara ASEAN untuk untuk kembali melakukan perjalanan.

Sementara dari sisi pengelolaan kebun raya, Direktur sekaligus Corporate Secretary DYAN, Hendra Noor Saleh mengemukakan saat ini pihaknya mengelola empat kebun raya, yakni Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Bali, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Purwodadi.

"Kerjasama ini bentuknya adalah kemitraan dan kami dipercaya oleh LIPI untuk mengerjakan tugas dan fungsi di bidang perbaikan fasilitas infrastruktur dan pelayanan publik," jelasnya.

Hendra berkata, pihaknya juga bertanggung jawab dalam pembuatan dan pengembangan konten edukasi untuk tiap kebun raya. DYAN menargetkan, dengan perbaikan pelayanan, fasilitas, infrastruktur dan kebersihan, pihaknya bisa menarik pengunjung dari kelas menengah atas.

"Karena kami memiliki latar belakang sebagai penyelenggara acara, kami juga ingin menambahakn elemen hiburan atau entertainment dan edukasi di empat kebun raya tersebut," jelasnya.

Hendra juga mencatat, telah berhasil menjalankan beberapa acara di tengah pandemi melalui unit bisnis group PT Dyandra Promosindo (exhibition organizer business).

Baca Juga: Jakarta International Exhibition Center pusat pameran terbesar di Ibu Kota

Adapun beberapa event unggulan yang telah diselenggarakan di awal tahun sebelum diberlakukannya lockdown antara lain adalah, Dream Wedding Festival, Muslim Fashion Festival Indonesia, Batik Bordir & Aksesoris Fair bahkan konser musik K-Pop Super Junior.

"Namun, sejak diberlakukannya PSBB transisi, Dyandra Promosindo mulai merambah ke virtual events untuk mengakomodir kebutuhan pasar. Bahkan beberapa event mulai diselenggarakan secara hybrid (penggabungan konsep event offline dan online) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Melalui masa lockdown, DYAN juga berhasil meluncurkan beberapa event virtual seperti, No Sleep For Weekend, Flavs Virtual, IFRA – International Franchise License & Business Concept Expo & Conference, Virtual Run, Property Fiesta Virtual Expo, Synchronize Fest, IFEX Product Showcase by Jepara, Virtual Indonesia EBTKE Conex, Minerba Virtual Expo dan lain-lain.

Sedangkan event hybrid yang telah diselenggarakan adalah IIMS Motobike Hybrid Show, Launching and groundbreaking ceremony Subang Smartpolitan, Peluncuran Buku Geology of Indonesia dan lain-lain.

Pada kuartal III 2020, DYAN mencatatkan pendapatan sebesar Rp 163,18 milyar atau menyusut 74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu senilai Rp637,42 milyar.

Pendapatan dari sektor event dan organizer masih menyumbang porsi terbanyak sebesar 62%, disusul pendapatan dari convention dan hall sebesar 20%, lalu sektor supporting event sebesar 11% dan sisanya 7% diisi oleh pendapatN hotel.

Direktur Utama DYAN, Gabriel Maryamto Sunu menjelaskan, pendapatan perseroan mengalami penurunan disebabkan oleh efek pandemi yang mengakibatkan sebagian besar bisnis proses di semua lini bisnis DYAN tidak dapat berjalan secara normal.

"Hal ini juga berimbas pada rugi yang diterima menjadi Rp156,85 miliar dari keuntungan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,64 miliar," lanjutnya.

Baca Juga: Mengenal Indonesia Convention Exhibition, gedung MICE terbesar di Indonesia

Pada tahun 2021, Dyandra Promosindo fokus dalam mengembangkan hybrid event dan mengembangkan inisiasi untuk menyelenggarakan 7 event baru yaitu Dyandra New Adventure (DNA), Indonesia Islamic Festival, Travel Fest, No Sleep For Weekend, Dynamic Fest & Event Olahraga.

Tak hanya itu, perseroan juga mengembangkan jaringan ke pangsa pasar ke event International seperti China International Import Expo (Shanghai), Expo Hainan (Hainan, China) dan IFEX Spoga (Jerman).

Selain itu, melihat potensi bisnis yang ada di bidang pendidikan, strategi lainnya yaitu pengembangan Dyandra Academy yang berfokus dalam bidang Event Management dan industri MICE untuk menghasilkan SDM yang berkompeten.

Sedangkan untuk lini bisnis konser virtual, melalui unit bisnis PT Visicita Imaji Semesta (Visicomm) mengembangkan konsep Real Time Rendering.        

Selanjutnya: Dyandra Promosindo masih mengandalkan event virtual

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×