Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli
Pada kuartal III 2020, DYAN mencatatkan pendapatan sebesar Rp 163,18 milyar atau menyusut 74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu senilai Rp637,42 milyar.
Pendapatan dari sektor event dan organizer masih menyumbang porsi terbanyak sebesar 62%, disusul pendapatan dari convention dan hall sebesar 20%, lalu sektor supporting event sebesar 11% dan sisanya 7% diisi oleh pendapatN hotel.
Direktur Utama DYAN, Gabriel Maryamto Sunu menjelaskan, pendapatan perseroan mengalami penurunan disebabkan oleh efek pandemi yang mengakibatkan sebagian besar bisnis proses di semua lini bisnis DYAN tidak dapat berjalan secara normal.
"Hal ini juga berimbas pada rugi yang diterima menjadi Rp156,85 miliar dari keuntungan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,64 miliar," lanjutnya.
Baca Juga: Mengenal Indonesia Convention Exhibition, gedung MICE terbesar di Indonesia
Pada tahun 2021, Dyandra Promosindo fokus dalam mengembangkan hybrid event dan mengembangkan inisiasi untuk menyelenggarakan 7 event baru yaitu Dyandra New Adventure (DNA), Indonesia Islamic Festival, Travel Fest, No Sleep For Weekend, Dynamic Fest & Event Olahraga.
Tak hanya itu, perseroan juga mengembangkan jaringan ke pangsa pasar ke event International seperti China International Import Expo (Shanghai), Expo Hainan (Hainan, China) dan IFEX Spoga (Jerman).
Selain itu, melihat potensi bisnis yang ada di bidang pendidikan, strategi lainnya yaitu pengembangan Dyandra Academy yang berfokus dalam bidang Event Management dan industri MICE untuk menghasilkan SDM yang berkompeten.
Sedangkan untuk lini bisnis konser virtual, melalui unit bisnis PT Visicita Imaji Semesta (Visicomm) mengembangkan konsep Real Time Rendering.
Selanjutnya: Dyandra Promosindo masih mengandalkan event virtual
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News