Reporter: Azis Husaini, Diki Mardiansyah | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) pada semester I-2024 meraih kenaikan laba bersih hingga 77% atau menjadi Rp 443 miliar. Ada beberapa strategi Elnusa untuk menggeber rencana bisnis di semester II-2024. Salah satunya adalah mengembangkan bisnis agar laba bersih perusahaan mencapai Rp 1 triliun di tahun ini atau di tahun 2025.
Salah satu informasi yang diperoleh KONTAN adalah rencana kolaborasi ELSA dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI). Upaya ini agar ELSA bisa menjadi lebih besar dan memberi keuntungan kepada pemegang saham.
Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan bahwa ELSA saat ini dalam posisi untuk menunggu rencana dari holding yakni Pertamina dan PHE. "Soal rencana, yang berhak menjawab (kolaborasi dengan PDSI) adalah PHE atau Pertamina. Kami nurut saja," ungkap dia, dalam analis dan media meeting, Rabu (31/7).
Seperti diketahui bahwa rencana konsolidasi tersebut sudah terdengar KONTAN beberapa tahun lalu ketika ELSA dan PDSI masih di bawah Direktorat Hulu Pertamina.
Namun Ketika terjadi restrukturisasi di Pertamina dan membentuk Subholding Hulu, rencana itu timbul dan tenggelam. Saat ini keduanya sudah berada di bawah PHE yang kemungkinan akan lebih mudah melakukan konsolidasi. Saat ini 51% saham ELSA dimiliki PHE, sementara PHE juga memiliki sekitar 97% saham PDSI.
Kabarnya jika ELSA kolaborasi dengan PDSI maka ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh PHE sebagai Sub Holidng Pertamina. Yakni, pertama akan terjadi efesiensi karena terjadinya penggabungan bisnis proses. Sehingga profit akan maksimal.
Kedua, akan memperluas pangsa pasar dan menghindari kompetisi. Ketiga meningkatkan diversifikasi bisnis. Keempat, memperoleh teknologi atau sumber daya baru sehingga meningkatkan daya saing, dari upstream, downstream, dan support.
Terakhir, secara tidak langsung akan membuat positif sentiment bagi market yang tentunya akan meningkatkan harga saham ELSA dan akan memperbesar market value perusahaan.
Dengan rencana tersebut maka kekuatan ELSA akan semakin besar dan bisa menguntungkan Pertamina sebagai pemegang saham. Sementara dari sisi perusahaan, tentu saja target laba bersih akan cepat tercapai.
Bachtiar mengungkapkan bahwa perusahaan masih tetap optimistis bisa meraih laba bersih Rp 1 triliun di tahun 2024 atau 2025. "Kami optimistis, karena kami sudah hitung dengan benar. Angka Rp 1 triliun net profit bukan tidak mungkin," terang dia.
Ia mengungkapkan, perusahaan terus mendapatkan kontrak di tahun ini dengan menggendeng Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP). Tidak kalah penting juga market di dalam negeri sendiri terus digarap. "Peluang dari Pertamna Group masih besar. Pemain internasional mau ke sini, jadi kita juga mesti rebut market dalam negeri," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PHE. Arya Dwi Paramita sudah dihubungi KONTAN. Tetapi sampai saat ini belum juga menjawab soal rencana ELSA kolaborasi dengan PDSI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News