kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Rencana GMF AeroAsia sebagai perusahaan PLB


Rabu, 19 Oktober 2016 / 19:10 WIB
Rencana GMF AeroAsia sebagai perusahaan PLB


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia resmi menjadi Pusat Logistik Berikat (PLB) tahap II. Izin ini diterima dari Dirjen Bea dan Cukai Kementrian.

Direktur Utama GMF AeroAsia Juliandra Nurtjahjo mengatakan, perusahaan telah melewati beberapa proses administrasi dan teknis yang menjadi prasyarat dari Dirjen Bea dan Cukai.

GMF sejauh ini merupakan penerima fasilitas PLB dari bidang aviasi satu-satunya di Indonesia.

"Tentunya dengan pemberian fasilitas ini kami berharap GMF dapat menjadi hub lalu lintas logistik komponen pesawat di Indonesia," kata Juliandra, dalam acara Jakarta International Logistics Summit & Expo (JILSE) 2016 di Jakarta, Rabu (19/10).

Juliandra menuturkan, PLB GMF nantinya akan melayani kebutuhan produksi dan membuka kesempatan yang besar untuk area perdagangan logistik dalam industri aviasi.

Dia menambahkan, prinsip just in time project menjadi mudah dan proses waktu tunggu barang atau dwelling time dapat ditekan menjadi 24 jam maksimal, sehingga kebutuhan komponen pesawat dapat tersedia dengan cepat.

"Fasilitas ini menguntungkan bagi maskapai yang melakukan perawatan karena kecepatan distribusi material menjadi fokus utama dari pelaku bisnis MRO (maintenance, repair, and overhaul)," katanya.

Menurut Juliandra, keberadaan PLB bagi GMF AeroAsia memiliki beberapa keuntungan bagi pelaku industri aviasi, di antarannya dengan fleksibilitas dapat dimiliki oleh GMF, pemasok dan importir komponen material.

"Fleksibilitas yang dimaksud di sini adalah kemudahan kegiatan penimbunan barang menjadi lebih sederhana di dalam industri PLB serta para pelaku industri aviasi di sini akan mendapatkan penangguhan bea masuk dan pajak apabila transaksi dilakukan di dalam Pusat Logistik Berikat," katanya.

Selain itu, lanjut dia, keuntungan bagi GMF selaku penerima fasilitas PLB disini adalah meminimalisir Turn Around Time untuk pengerjaan perawatan pesawat.

"GMF berharap dapat berkontribusi dalam memastikan kelaikan pesawat udara," tegas Juliandra.

Sebagai perusahaan MRO terbesar di Indonesia yang memiliki visi menjadi Top 10 MROs in the world di tahun 2020, GMF AeroAsia terus berkembang sesuai dengan target yang ditetapkan.

Jualindra menilai Fasilitas PLB merupakan nilai tambah tersendiri bagi GMF karena dengan berbagai macam kemudahan fasilitas yang ditawarkan nantinya para maskapai pelanggan GMF akan menjadikan GMF sebagai strategic partner dalam hal perawatan pesawat terbang.

Dia menambahkan GMF diharapkan akan mampu untuk bersaing masuk kedalam 10 besar dunia di tahun 2020 setelah saat ini di tahun 2016 menempati posisi 17 besar dunia.

Di hari pertama keikutsertaan GMF dalam pameran logistik dan rantai ketersediaan (supply chain) ini, selain diresmikan sebagai Pusat Logistik Berikat, GMF juga menyepakati kerja sama dengan beberapa mitra strategis, di antaranya Airbus untuk managed inventory, DB Schenker untuk ketersediaan material persawat (supply aircraft material) an Alliance 21 untuk aktivias pengiriman dalam rangka mendukung kecepatan maintenance pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×