kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Rencana Kenaikan Harga BBM Memicu Kekhawatiran Pedagang Pasar


Kamis, 25 Agustus 2022 / 18:57 WIB
Rencana Kenaikan Harga BBM Memicu Kekhawatiran Pedagang Pasar
ILUSTRASI. Wacana Kenaikan Harga BBM Picu Kekhawatiran Pedagang Pasar. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kenaikan harga BBM Subsidi turut memicu kekhawatiran pedagang pasar.

Ketua Umum DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengungkapkan, jika kenaikan harga BBM benar terjadi tentu bakal memberi pengaruh pada distribusi pangan. 

"Hampir semua komoditas masih menggunakan pola distribusi konvensional, kalau BBM naik otomatis akan ada kenaikan harga, ini kekhawatiran teman-teman pedagang juga," ungkap Abdullah kepada Kontan, Kamis (25/8).

Baca Juga: Nelayan Akui Kesulitan Peroleh BBM Subsidi untuk Melaut

Abdullah mengklaim sejauh ini belum ada langkah penyesuaian harga produk atau komoditas pasca desas desus rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah. Akan tetapi, untuk produk yang memang stoknya tidak banyak sudah dipastikan mengalami kenaikan harga kendati harga BBM belum mengalami peningkatan.

Menurutnya, dampak kenaikan harga BBM pada harga jual komoditas dapat ditekan jika stok komoditas tersebut mencukupi atau berlebih.

"Kenaikannya bergantung pada jenis komoditas, bisa 10%, 5% bisa 3% bergantung komoditasnya dan berapa besaran kenaikan BBM dan seberapa kuat produksinya," pungkas Abdullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×