Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merencanakan pengadaan barang/jasa hulu migas tahun 2024 mencapai sekitar US$ 13,9 miliar atau setara dengan sekitar Rp 219 triliun.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan, rencana pengadaan barang/jasa hulu migas tahun 2024 mencapai sekitar US$ 13,9 miliar atau setara dengan sekitar Rp 219 triliun, maka dengan target TKDN sebesar 57% maka akan ada sekitar Rp 124,8 triliun pembelanjaan hulu migas di dalam negeri.
“Secara ekonomi, ini akan menimbulkan multiplier effect yang sangat besar di pusat maupun daerah," kata Dwi dalam keterangan resmi, Jumat (14/6).
Baca Juga: SKK Migas Masih Melakukan Evaluasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT)
Multiplier effect tersebut, kata Dwi, antara lain pertumbuhan pajak di daerah, lapangan kerja dan tentu saja kapasitas industri dalam negeri yang semakin kuat dan menjadi penegasan bahwa peran industri hulu migas bagi perekonomian nasional sangat besar dan dirasakan kemanfaatannya.
Dwi menuturkan investasi hulu migas yang masif dan agresif, harus diimbangi dengan kesiapan dari pabrikan untuk memenuhi kebutuhan proyek yang terus meningkat.
SKK Migas berkomitmen untuk terus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri yang tahun ini ditargetkan mencapai 57%.
Asal tahu saja, SKK Migas berhasil melakukan efisiensi biaya pengadaan hingga mencapai ratusan juta dolar setiap tahunnya.
Dari tahun 2019 hingga tahun 2023, total nilai efisiensi biaya pengadaan yang berhasil diperoleh mencapai US$ 1,97 miliar atau Rp 32,1 triliun dengan perhitungan kurs saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News