Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) hulu migas terlaksana dalam beberapa tahun mendatang.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, sejumlah PSN hulu migas telah onstream pada tahun 2023 seperti Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan Tangguh Train III milik British Petroleum (BP).
"Total investasi US$ 45,09 miliar, proyek PSN kita sampai 2030 degan produksi 65.000 barel per hari (BOPD) dan 4.256 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD)," ungkap Dwi dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas 2023, Jumat (12/1).
Baca Juga: Masuk Tahun Politik, SKK Migas Pastikan Proyek Migas Tetap Berjalan
Dwi menjelaskan, masih terdapat sejumlah PSN hulu migas di wilayah Timur Indonesia.
Sejumlah proyek tersebut antara lain Proyek UCC milik BP Tangguh dengan estimasi produksi sebesar 476 MMSCFD meliputi potensi kapasitas Carbon Capture Storage (CCS) 1,8 Giga Ton. Nilai investasi proyek ini mencapai US$ 3,84 miliar dengan target Final Investment Decision (FID) pada kuartal II 2024. Saat ini tahapan Front End Engineering Design (FEED) offshore untuk proyek ini mencapai 89%, FEED onshore mencapai 66% dan addendum AMDAL mencapai 85%.
Selanjutnya, Proyek Abadi Masela dengan estimasi puncak produksi sebesar 9,5 MTPA dengan investasi US$ 19,8 miliar. Revisi kedua plan of development (POD) I telah disetujui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 28 November 2023 dengan tambahan meliputi implementasi CCS. Proyek ini ditargetkan onstream pada 2029 mendatang.
Kemudian, Proyek ASAP Kido Merah milik Genting Oil Kasuri dengan estimasi produksi sebesar 330 MMSCFD. Proyek yang ditargetkan onstream pada kuartal IV 2025 ini kini tengah memasuki tahapan Head of Agreement (HOA) dan Gas Sales Agreement (GSA) dan FEED telah tuntas 100%. Nilai investasi proyek ini mencapai US$ 3,37 miliar.
Selanjutnya, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) milik perusahaan migas asal Italia, Eni.
Baca Juga: 15 Proyek Migas Ditargetkan Rampung Tahun ini
Dwi mengungkapkan, dalam pengembangan ke depan, proyek Geng North milik Eni juga bakal diusulkan untuk masuk sebagai PSN hulu migas. Dengan demikian, pengembangan IDD dan Geng North dapat dilakukan bersamaan.
Proyek IDD memiliki cadangan mencapai 2,67 TCF dan 66 juta barel dengan gas inplace di Geng North mencapai 5,8 TCF.
Dalam pengembangan yang ada, proyek akan dibagi menjadi dua yakni Southern hub (IDD) meliputi Gendalo-Gandang dan Northern Hub meliputi Gehem-Geng North. Sementara ini, proyek ini ditargetkan onstream pada 2028 sembari menanti proses revisi POD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News