kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Repsol sebut untuk penurunan emisi karbon butuh regulasi yang jelas


Jumat, 30 Juli 2021 / 10:25 WIB
Repsol sebut untuk penurunan emisi karbon butuh regulasi yang jelas
ILUSTRASI. Repsol sebut untuk penurunan emisi karbon butuh regulasi yang jelas


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Target penurunan emisi karbon menjadi tantangan baru bagi industri migas Tanah Air. Repsol, perusahaan energi internasional yang berbasis di Madrid, menilai untuk mewujudkan target tersebut harus ada regulasi yang jelas dan tepat untuk mendukung agenda bisnis sekaligus  menyelaraskan dengan target penurunan emisi karbon. 

Greg Holman, GM Repsol Indonesia memaparkan, saat ini investor  baik itu perusahaan internasional maupun domestik, tidak hanya melihat pada hal klasik yang didiktekan kepada mereka seperti bagaimana dan di mana mereka harus menempatkan modal. 

Selaku investor, lanjut Greg, secara umum keputusan menempatkan modal menimbang beberapa hal, semisal seperti apa prospek bisnisnya, bagaimana pembiayaan pembangunannya, dan berapa lama pihaknya harus mengembangkan infrastruktur dan mengakses pasar di negara yang dituju. Selain itu, investor tentu melihat seperti apa kebijakan fiskal di wilayah tersebut, bagaimana kerangka kerja atau peraturan yang bisa membantu berjalannya usaha. 

"Sejauh ini Indonesia sudah banyak sesuai dengan hal-hal ini. Kami melihat pasar energi yang begitu besar," ujarnya dalam acara virtual, Rabu (27/7). 

Baca Juga: Tantangan baru industri migas, dongkrak produksi dan tekan emisi karbon

Namun, memasuki 2021 muncul tantangan baru dalam industri migas, yakni target penurunan emisi karbon. 

Greg melihat banyak sekali tantangan yang akan dihadapi Repsol, salah satunya bagaimana perusahaan akan memproduksi dan memutar modal sesuai dengan kondisi terkini. Kemudian kebijakan apa yang tepat untuk menyelesaikan tantangan selama  berinvestasi. "Tentu hal ini sudah dibahas di tingkat tertinggi perusahaan," ujarnya. 

Menjawab tantangan baru di industri migas, saat ini pemerintah Indonesia bersama dengan pemangku kepentingan lain sudah membicarakan sejumlah poin yang berkaitan dengan sumber karbon dan bagaimana mengelola karbon dengan baik di industri migas.  

"Apalagi dengan adanya pembicaraan mengenai harga karbon dan perdagangan karbon, inisiatif pengurangan emisi ini adalah hal yang membuat investasi dapat lebih bermakna dalam waktu yang ditentukan," ujarnya. 

Baca Juga: Asaki sebut pajak karbon makin tekan daya saing keramik Indonesia

Greg berpesan,  pihaknya berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan kepastian dan kebijakan yang jelas mengenai implementasinya, khususnya bagaimana kapasitas teknis dan hukum yang harus diprioritaskan. 

Dia memberi contoh, misalnya saja suatu perusahaan dapat memasukan emisi karbon ke dalam tanah, akan seperti apa lisensinya, izin dan keamanan seperti apa yang dibutuhkan. Greg melihat, Indonesia memiliki kapasitas untuk melakukannya. 

Diharapkan, kebijakan yang nanti dibuat bisa memberikan solusi bagi berbagai sumber-sumber migas yang ada di Indonesia sehingga bisa memberikan keseimbangan yang tepat. 

Selanjutnya: Wamenkeu minta ADB membantu dan mendukung ekonomi hijau di negara-negara berkembang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×