Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Dominasi Toyota di pasar otomotif nasional tampaknya masih sulit untuk terkalahkan. Sampai paruh pertama di tahun 2012 ini saja, Toyota sukses membukukan penjualan 202.519 unit kendaraan atau sekitar 37,8% dari total pasar kendaraan saat ini. Apa sih resep jitunya?
Berikut penjelasan Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), saat dihubungi KONTAN mengenai siasat Toyota mempertahakan posisinya sebagai jawara otomotif di Indonesia.
Pertama, produk Toyota yang dikeluarkan akan didahului dengan riset pasar, sehingga produk yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan. "Kalau modelnya saja yang bagus tetapi ketika digunakan tidak nyaman, maka itu percuma," terang Joko kepada KONTAN, Jumat (13/7).
Kedua, Toyota berusaha menggunakan opini konsumen untuk mengembangkan mereknya untuk diinformasikan ke calon konsumen lain. "Biasanya, kami meminta pendapat kepada konsumen yang sudah berpuluh-puluh tahun memakai Toyota. Kami menanyakan mengapa memakai Toyota dan tidak beralih ke merek lain," terangnya.
Ketiga, Toyota berusaha melayani konsumen dengan memberikan pelayanan purnajual, terutama dalam menyediakan kebutuhan perawatan, suku cadang hingga perawatan. "Kami juga menampung aspirasi dengan menyediakan kotak saran dan kritik di setiap bengkel resmi Toyota," katanya.
Kritik dan saran itulah yang akan menjadi masukan untuk membuat kebijakan perusahaan. Ia bilang, interaksi dengan konsumen itu akan menjadi pedoman perusahaan membuat kebijakan.
Untuk meningkatkan layanan itu pula, Toyota tak segan-segan berinvestasi untuk membuat nyaman konsumen. Salah satu caranya adalah, menyediakan bengkel-bengkel darurat untuk kebutuhan arus mudik Lebaran. "Kami mengadakan bengkel-bengkel resmi di jalur mudik,” jelas Joko.
Dengan ketiga cara inilah, Joko bersama tim Toyota sukses mendulang penjualan mobil tertinggi diantara distributor mobil merek lain yang beroperasi di Indonesia. Bahkan, pemberlakuan uang muka kredit mobil sebesar 30%, seakan-akan tak berpengaruh pada penjualan Toyota. "Konsumen tetap mendatangi Toyota untuk membeli produk kami," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News