Sumber: Kontan | Editor: Test Test
JAKARTA. Rencana terbang perdana PT Garuda Indonesia ke Eropa penuh kejutan. Garuda baru akan terbang ke Amsterdam, Belanda, dari Jakarta 1 Juni mendatang. Namun, tiket untuk terbang perdana itu sudah mencatat angka reservasi 65%.
Bahkan, menurut Direktur Niaga Garuda Agus Priyanto, untuk penerbangan yang dilakukan Juli 2010 sudah seluruhnya di-booking oleh calon penumpang. Untuk penerbangan Juni, Garuda mematok tiket kelas ekonomi US$ 900, dan kelas bisnis US$ 2000 untuk satu kali penerbangan. "Juli ada kenaikan," kata Agus, kemarin. Berapa kenaikannya, Agus tidak menjelaskan.
Untuk mempermudah reservasi konsumen, Garuda akan mengaktifkan sistem internet booking engine untuk seluruh rute internasional. "Sistem itu menggunakan 20 bahasa dan 15 mata uang. Pasar utama kami untuk rute Amsterdam beragam, ada untuk pebisnis, wisatawan, dan sebagainya," papar Agus.
Garuda akan terbang kembali ke Eropa setelah Juni 2909 lalu Uni Eropa mengijinkan empat maskapai penerbangan Indonesia kembali terbang ke Eropa. Selain Garuda, Eropa juga memberi ijin bagi Mandala Airlines, Airfast Indonesia, dan Prime Air, terbang ke Benua Biru itu.
Agus mengaku tak khawatir dengan rencana maskapai asal Uni Emirat Arab, Emirates, yang ingin membuka rute Jakarta-Dubai-Amsterdam mulai Mei 2010. "Keunggulan kami, penumpang tak perlu transit di Dubai untuk ganti pesawat. Di Dubai, pesawat kami hanya technical landing. Sementara penumpang Emirates bisa menunggu transit minimal 2 jam," jelas Agus.
Terlebih, nanti jika Boeing 777 yang dipesan Garuda sudah beroperasi pada 2012, Agus memastikan maskapainya bisa melayani penerbangan langsung ke Amsterdam.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengaku tidak mematok jumlah penumpang yang banyak dari Eropa. Karena, sampai akhir 2010 ini, Garuda baru melayani penerbangan ke Amsterdam. "Tetapi yang penting, sedikit demi sedikit kami membuka jaringan," ujarnya.
Tahun ini, Garuda menargetkan kenaikan jumlah penumpang 20% dibanding 2009 sebanyak 10,3 juta penumpang. Target tersebut akan diupayakan tercapai dengan membuka sebelas rute lain di luar Amsterdam. Diantaranya Ambon, Ternate, Bengkulu, Tanjung Pandan dan Palu untuk rute domestik. Serta Taipei, Surabaya-Hongkong dan Denpasar-Hongkong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News