kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.268   16,00   0,10%
  • IDX 6.935   31,03   0,45%
  • KOMPAS100 1.008   6,34   0,63%
  • LQ45 767   4,89   0,64%
  • ISSI 229   1,42   0,62%
  • IDX30 394   1,03   0,26%
  • IDXHIDIV20 455   1,16   0,26%
  • IDX80 113   0,93   0,83%
  • IDXV30 114   0,84   0,74%
  • IDXQ30 127   0,36   0,29%

Respons Kemenperin Usai Trump Putuskan Kenakan Tarif 32% untuk Produk Indonesia


Rabu, 09 Juli 2025 / 05:40 WIB
Respons Kemenperin Usai Trump Putuskan Kenakan Tarif 32% untuk Produk Indonesia
ILUSTRASI. Petugas berjalan di samping peti kemas di kawasan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/1/2025). Pemerintah Indonesia akan terus mengedepankan upaya negosiasi dan dialog konstruktif guna menjaga keberlanjutan akses pasar internasional.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) buka suara pasca Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif (executive order) yang mengumumkan besaran tarif resiprokal.

Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 32% mulai tanggal 1 Agustus 2025.

Trump telah mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo Subianto pada 7 Juli 2025. Dalam surat tersebut, Trump menyampaikan komitmen hubungan erat kedua negara meski AS kini mengalami defisit perdagangan terhadap Indonesia.

Baca Juga: Trump Terapkan Kebijakan Tarif Baru, Indonesia Terkena Dampak Besar

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pemerintah akan terus mengedepankan upaya negosiasi dan dialog konstruktif guna menjaga keberlanjutan akses pasar internasional.

Upaya ini dilakukan sembari tetap mengutamakan kepentingan dan daya saing industri dalam negeri.

Agus mengatakan, berbagai strategi tengah disiapkan oleh pemerintah, baik dalam bentuk liberalisasi tarif, penguatan regulasi teknis, peningkatan kepatuhan industri terhadap standar internasional, maupun optimalisasi kerja sama teknis bilateral dan multilateral.

“Pemerintah akan terus membuka ruang negosiasi dengan AS, untuk menemukan solusi yang seimbang dan berkeadilan. Dengan mundurnya pemberlakuan tarif baru AS, akan memberikan ruang untuk pemerintah dalam mencapai kesepakatan baru dalam tarif resiprokal AS,” kata Agus melalui keterangan tertulis yang disiarkan Selasa (8/7).

Baca Juga: Ini Tanggapan Sejumlah Pemimpin Dunia Usai Trump Umumkan Kebijakan Tarif

Agus optimistis, industri nasional mampu adaptif terhadap ketidakpastian gejolak dinamika ekonomi global. Dia meyakini, produk-produk manufaktur Indonesia masih lebih berdaya saing dibandingkan dengan negara-negara pesaing. 


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×