kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Return sektor energi lebih amboi ketimbang pertanian


Jumat, 17 September 2010 / 16:17 WIB
Return sektor energi lebih amboi ketimbang pertanian


Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |

MOSCOW. Goldman Sachs Group Inc. memprediksi, imbal hasil komoditi yang paling bagus dalam 12 bulan ke depan adalah energi; dan yang paling buruk adalah pertanian.

Melalui laporannya, analis Goldman Sachs Group Inc. Jeffrey Currie Goldman memprediksikan peningkatan investasi di sektor energi sekitar 27%; lonjakan imbal hasil sebesar 17% diproyeksikan untuk logam mulia, dan imbal hasil untuk logam untuk sektor industri mumbul 15%.

Sementara itu, untuk sektor pertanian, Goldman memperkirakan kelompok komoditi ini menjadi satu-satunya kelompok komoditi yang bakal anjlok dalam 12 bulan ke depan. Bahkan, Goldman meningkatkan prediksinya untuk jagung, kapas, kopi arabika dan raw sugar.

Goldman mengerek prediksi tiga bulanan untuk harga jagung dari US$ 4,15 per bushel menjadi US$ 4,65 per bushel. Menurutnya, suplai jagung di pasar global akan makin ketat karena adanya permintaan ethanol dan makanan binatang. Sementara itu, untuk harga gandum yang kini sudah menekuk dua kali lipat lebih besar sejak Juni 2010 lalu, kemungkinan akan menurun ke level medium.

Goldman juga meningkatkan prediksi harga kopi arabikanya menjadi US$ 1,80 per pound dari US$ 1,55 dan harga raw-sugar menjadi US$ 20 sen per pound dari US$ 15 sen per pound. Goldman juga mengoreksi prediksi harga kapasnya menjadi US$ 90 sen per pound dari US$ 85 sen per pound. Prediksi harga kakao justru disusutkan menjadi US$ 2.700 per ton dari US$ 3.100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×